Manado (ANTARA) - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Manado, Sulawesi Utara selama tahun 2019 hingga pertengahan November ini sudah menerbitkan sekitar 12.030 paspor.
"Dari Januari hingga November telah diterbitkan sekitar 12.030 paspor," kata Kepala Kanim Manado Friece Sumolang, di Manado, Sabtu.
Pada saat tersebut Sumolang didampingi sejumlah pejabat Kanim Manado, masing-masing Kasi Intel Dakim Herman Takasiliang, Kasi Ijin Tinggal dan Status Keimigrasian Heri Mariono, Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Mahmud Yunus, serta Pelaksana Harian Kasi Lantaski Keneth Rompas.
Ia mengatakan angka tersebut merupakan total keseluruhan dari pelayanan yang diberikan Kanim Manado.
Ini juga sudah termasuk , termasuk di Mall Pelayanan Publik Kota Tomohon yang sudah berlangsung sejak April 2018 dan juga pusat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Kota Manado di Mantos yang baru berlangsung selama satu bulan.
Untuk penerbitan paspor di MPP Kota Tomohon mendapatkan respons positif dari masyarakat Tomohon dan sekitarnya dengan banyaknya permohonan dan paspor yang diterbitkan pada tahun ini.
Pada tahun 2018 jumlah paspor yang diterbitkan di MPP tersebut 877 paspor sementara pada tahun ini sekitar 1.322 paspor.
"Melihat angka tersebut, terjadi peningkatan sekitar 50 persen,"katanya.
Ia menambahkan sementara kehadiran pelayanan Imigrasi di PTSP Kota Manado yang dilaksanakan di Mantos setiap hari Sabrtu juga mendapatkan sambutan baik dari masyarakat.
"Bahkan Dinas Penanaman Modal PTSP telah meminta untuk terus membuka pelayanan disana,"katanya.
Ia mengatakan penerbitan paspor selama tahun 2018 sebanyak 13.942 paspor.
Dengan melihat masih banyaknya waktu atau sekitar satu bulan lebih lagi berahkirnya tahun 2019, optimis penerbutan paspor di tahun ini akan meningkat.
Apalagi pada bulan Desember, biasanya masyarakat yang datang untuk bermohon dalam pengurusan paspor, meningkat.
Optimistis itu juga mengingat penerbangan langsung dari Manado ke luar negeri bertambah seperti ke Davao, Filipina.
"Selain itu banyaknya promo yang ditawarkan kepada masyarakat untuk perjalanan ke luar negeri," demikian Sumolang.
"Dari Januari hingga November telah diterbitkan sekitar 12.030 paspor," kata Kepala Kanim Manado Friece Sumolang, di Manado, Sabtu.
Pada saat tersebut Sumolang didampingi sejumlah pejabat Kanim Manado, masing-masing Kasi Intel Dakim Herman Takasiliang, Kasi Ijin Tinggal dan Status Keimigrasian Heri Mariono, Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Mahmud Yunus, serta Pelaksana Harian Kasi Lantaski Keneth Rompas.
Ia mengatakan angka tersebut merupakan total keseluruhan dari pelayanan yang diberikan Kanim Manado.
Ini juga sudah termasuk , termasuk di Mall Pelayanan Publik Kota Tomohon yang sudah berlangsung sejak April 2018 dan juga pusat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Kota Manado di Mantos yang baru berlangsung selama satu bulan.
Untuk penerbitan paspor di MPP Kota Tomohon mendapatkan respons positif dari masyarakat Tomohon dan sekitarnya dengan banyaknya permohonan dan paspor yang diterbitkan pada tahun ini.
Pada tahun 2018 jumlah paspor yang diterbitkan di MPP tersebut 877 paspor sementara pada tahun ini sekitar 1.322 paspor.
"Melihat angka tersebut, terjadi peningkatan sekitar 50 persen,"katanya.
Ia menambahkan sementara kehadiran pelayanan Imigrasi di PTSP Kota Manado yang dilaksanakan di Mantos setiap hari Sabrtu juga mendapatkan sambutan baik dari masyarakat.
"Bahkan Dinas Penanaman Modal PTSP telah meminta untuk terus membuka pelayanan disana,"katanya.
Ia mengatakan penerbitan paspor selama tahun 2018 sebanyak 13.942 paspor.
Dengan melihat masih banyaknya waktu atau sekitar satu bulan lebih lagi berahkirnya tahun 2019, optimis penerbutan paspor di tahun ini akan meningkat.
Apalagi pada bulan Desember, biasanya masyarakat yang datang untuk bermohon dalam pengurusan paspor, meningkat.
Optimistis itu juga mengingat penerbangan langsung dari Manado ke luar negeri bertambah seperti ke Davao, Filipina.
"Selain itu banyaknya promo yang ditawarkan kepada masyarakat untuk perjalanan ke luar negeri," demikian Sumolang.