Manado (ANTARA) - Permintaan ekspor tepung kelapa asal Sulawesi Utara (Sulut) cukup tinggi menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal 2019.

"Hampir setiap pekan terjadi pengiriman tepung kelapa ke sejumlah negara baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Kamis.

Permintaan yang tinggi dari sejumlah negara-negara yang merayakan Natal ini, katanya, harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani kelapa dan pengekspor.

"Kali ini, katanya, ada dua kali pengiriman dengan volume yang cukup besar yakni masing-masing 104 ton sekali kirim," katanya.

Darwin mengatakan untuk pengiriman pertama ke Italia sebanyak 104 ton mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 113.143 dolar Amerika Serikat (AS), kemudian pengiriman kedua dengan volume yang sama nilainya 116.259 dolar AS.

"Biasanya dalam sebulan hanya satu kali pengiriman, namun jelang Natal mengalami peningkatan hingga dua kali. Bahkan mungkin akan lebih banyak lagi ke depannya," kata Darwin.

Ia mengharapkan ekspor tepung kelapa terus meningkat.

"Terbukanya pasar tepung kelapa ke berbagai negara di dunia, merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu, sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," katanya.

Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas andalan Sulut dengan banyak negara tujuan ekspor dibandingkan komoditas lain.

Darwin mengatakan meski negara-negara di Afrika belum menjadi pasar ekspor paling dominan untuk produk tepung kelapa tersebut, dibandingkan Asia dan Eropa, tetapi punya potensi untuk terus berkembang.

"Tepung kelapa merupakan salah satu bahan baku utama untuk diolah menjadi beberapa produk bahan kebutuhan masyarakat di negara tersebut, karena itu saya optimistis ekspor ke negara tersebut akan meningkat di waktu mendatang," kata Darwin.

Pewarta : Jerusalem Mendalora

Copyright © ANTARA 2024