Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota (pemkot) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut.

"Berbagai upaya terus dilakukan lewat dinas terkait guna memaksimalkan pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh masyarakat Kota Bitung yang ada di delapan kecamatan," kata Wali Kota Bitung Max Lomban di Manado, Selasa.

Namun, katanya, semua program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat Kota Bitung.

"Semua pihak harus membangun kerja sama dalam menangani permasalahan ini baik pemerintah maupun masyarakat," kata Lomban.

Terkait meningkatnya penyakit DBD, Lomban mengungkapkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan padahal pemerintah melalui aparat kelurahan terus mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih.

"Menjaga kebersihan tidak hanya satu atau dua rumah saja, melainkan kebersihan satu lingkungan secara bersama-sama," katanya.

Hal tersebut dikarenakan nyamuk aedes aegypti mampu terbang sejauh 20 meter, jadi jika hanya satu atau dua rumah yang bersih tidak menjamin penghuninya tidak terkena dampak penyakit ini.

Sementara untuk meminimalisir penularan rabies, Lomban menjelaskan perlu adanya penanganan terhadap hewan-hewan penular penyakit tersebut.

Kabid P2 Dinas Kesehatan Kota Bitung Sejak Jefry Sumayku mengatakan sejak Januari-Agustus tahun 2019 ada sebanyak 158 kasus DBD, jumlah tersebut cenderung bertambah dibandingkan tahun 2017 pada angka 111 kasus DBD. Untuk tahun 2018 sebanyak 197 kasus.

Dia mengatakan jumlah tersebut dirangkum dari sembilan rumah sakit yang ada di Kota Bitung. Mulai dari Puskesmas Sagerat, Danowudu, Girian Weru, Paceda, Bitung Barat, Tinombala, Aertembaga, Papusungan dan Pintu Kota.

Di Rumah sakit Manembo-Nembo Tipe C Bitung, dari hasil pengecekan terdapat satu pasien oleh dokter di diagnosa Demam berdarah Dengue (DBD).

Dia menambahkan dari statistik DBD meningkat di musim penghujan, untuk itulah rumah sakit lebih ke tindakan kuratif atau pengobatan. DBD banyak menyerah anak-anak kecil.


Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024