Manado (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak bakal calon wali kota dan wakil yang pernah tersandung kasus korupsi, merapat di parpol tersebut.

"Itu adalah DNA PSI, dan semua kader sudah mengetahui dengan benar, dan kami wajib menyampaikan berulang-ulang kepada masyarakat," kata Kader PSI Manado, Jurani Rurubua, SST, di Manado. 

Sis Rani sapaan akrabnya menegaskan, sebagai partai yang memperjuangkan penegakan hukum dan rakyat kecil, PSI tidak mau menjadi kendaraan bagi yang pernah tersandung kasus korupsi, karena sama dengan mengkhianati perjuangan. 

"Bukan hanya di Manado, tetapi seluruh Indonesia, jadi meskipun secara pribadi kami menyenangi salah satu figur tetapi kalau tidak sesuai dengan ketentuan aturan tetap ditolak di PSI," katanya. 

Dia mengatakan, khusus Pilkada Manado, sudah ada bakal calon yang resmi mendaftar ke PSI yakni Marthen Daniel Tumbelaka (MDT) dan itupun mendaftar di pusat, bukan daerah, juga ada yang mendekat meskipun belum resmi mendaftar. 

"Mereka dites di Jakarta lalu ke daerah, kami hanya menyiapkan lainnya saja, yang utama di pusat," katanya. 

Jurani menegaskan siapapun tokoh atau bakal calon yang mendekat sudah ditegaskan tentang hal tersebut, dan semuanya memaklumi dan memahami dengan benar, karena meskipun hanya satu, tetapi kursi PSI sangat mahal di Manado.

"Satu kursi PSI di Manado itu mahal, bukan karena nominal rupiahnya, tetapi syarat bakal calon harus bersih dan tak pernah terlibat korupsi itu, yang menjadikannya mahal," katanya. 

Dia mengatakan, memang sudah ada sejumlah nama yang tokoh Manado yang merapat ke PSI, namun yang secara resmi mendekat dan mendaftar adalah MDT, yang lainnya belum mendaftar resmi. ***  
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024