Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara  menyasar dunia pendidikan dalam menerapkan sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Bank Indonesia menjadikan kalangan mahasiswa dan pelajar sebagai komunitas sasaran penerapan QRIS," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Kamis.

Arbonas mengatakan BI menargetkan program penerapan QRIS di tengah komunitas pelajar dan mahasiswa itu berjalan akhir tahun ini."Atau paling lambat awal tahun depan sudah harus jalan," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini BI dalam tahap sosialisasi dan finalisasi persiapan penerapan. Sesuai aturan, QRIS sudah harus berlaku per 1 Januari 2020.

Selain kampus dan sekolah, kata Onny, QRIS akan diujicobakan di pasar ritel modern maupun tradisional, akan kerja sama dengan bank, katanya.

Arbonas mengatakan metode pembayaran terintegrasi berbasis QR code terstandar sukses diterapkan di Tiongkok dan India.

Alasannya, karena orang diberi kemudahan tidak perlu membawa uang tunai termasuk dompet sekalipun. Cukup memindai barcode.

QRIS, katanya, mengintegrasikan semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Kedepan, semua PJSP, seperti Link Aja, OVO, Go Pay, bahkan platform pembayaran asing wajib terintegrasi QRIS.

"Sistem ini memberi banyak kemudahan kepada merchant maupun konsumen," jelasnya.

QRIS menyasar segmen pembayaran ritel kecil dengan maksimal pembayaran Rp 2 juta per hari. Sistem ini sangat cocok diberlakukan di ritel modern.

Sementara itu, untuk pembayaran dengan nilai lebih tinggi dengan kartu debit atau kartu kredit melalui mesin EDC (Electronic Data Captured).

Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulut Eko Irianto, menyebut beberapa di antara manfaat QRIS. Pertama, kemudahan bagi merchant karena tak perlu menyediakan lagi mesin EDC. Cukup stiker QR code.

"Begitu pula kepada masyarakat tak perlu membawa dompet atau uang tunai. Cukup scan barcode," kata Eko.

QRIS juga mengedukasi masyarakat untuk menabung. Ia dituntut menyisihkan sebagian dana ke dompet digital.

"QRIS mendorong inklusi keuangan di masyarakat," katanya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024