Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan seorang kakek Fentje Angkow (83 tahun) yang hilang pada Senin (14/10), dalam keadaan meninggal di salah sebuah perkebunan di Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa.

"Korban ditemukan pada hari ini sekitar pada pukul 10.00 WITA dengan kondisi meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan ke keluarga korban," kata Kepala Kantor SAR Manado Gede Darmada, di Manado, Selasa.

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang turut terlibat bersama dalam pencarian Fentje hingga bisa ditemukan walau dalam kondisi terburuk yaitu meninggal dunia.

"Terima kasih atas kerja samanya, usaha dan bantuan para potensi, pemerintah dan masyarakat setempat, serta keluarga korban," katanya.

Terkait dengan hilangnya Fentje Angkow, pada Rabu (16/10) pukul 04.50 WITA, Kantor SAR Manado menerima laporan kondisi membahayakan jiwa manusia, orang hilang di kebun.

Pada pukul 05.15 WITA tim "rescue" SAR Manado berangkat ke lokasi pencarian terhadap korban Fentje Angkow (83), yang berdomisili di Kelurahan Tumatangtang, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon.

Kronologis kejadiannya, pada Senin (14/10) sekitar pukul 09.00 WITA pagi korban meninggalkan rumah, dan belum kembali dengan ciri-ciri terakhir korban mengenakan kaos berkerah warna biru dan celana pendek.

Diyakini korban menghilang di perkebunan Toulangkouw sebab ditemukan jejak sepasang sandal dan dua buah kelapa yang diduga milik korban.

Setelah tiba di lokasi tim SAR melakukan koordinasi dengan kepala desa, keluarga korban, dan potensi SAR yang ada. Selanjutnya Tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian.

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian walau sempat menemui cuaca hujan, namun tidak menjadi kendala tim untuk melakukan pencarian.

Akhirnya korban ditemukan pada hari kedelapan menghilang yakni Selasa (22/10) sekitar pukul 10.00 WITA, dengan kondisi meninggal dunia, demikian Gede Darmada.



 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024