Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw berharap Dinas Pendidikan Daerah fokus membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing sehingga mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman pada masa mendatang.
"Kita akan fokus pada pembangunan SDM. Kalau bicara soal SDM berarti pendidikan. Secara nasional ke depan SDM pendidikan amat-amat prioritas," kata dia saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pendidikan Daerah Sulut di Manado, Selasa.
Ia menuturkan kondisi dunia pendidikan di Sulut ketika era 1970-an, kendati fasilitas sekolah hanya berlantai tanah, mampu menghasilkan SDM siap pakai di mana-mana.
Oleh karena itu, Kandouw meminta seluruh jajaran Dinas Pendidikan Daerah Sulut bersinergi dengan semua pihak dalam mewujudkan harapan tersebut.
Daerah, menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, harus bersama-sama dengan pemerintah nasional berkonsentrasi memajukan SDM, akan tetapi secara pragmatis juga Sulut harus menjadi terdepan.
"Tupoksi dan program jelas semua, 'mindset' (pola pikir) SDM, kultur, 'sense of responsibilty', dan 'sense of belonging'. Jujur saya sampaikan tidak lihat siapa dia. Selama ini 'stakeholder' (pemangku kepentingan) pendidikan 'mindset' jauh dari apa yang saya sampaikan tadi," kata dia.
Wagub Kandouw optimistis mutu pendidikan Sulut akan lebih baik pada masa yang akan datang dengan cara melakukan evaluasi sesuai instruksi Gubernur Olly Dondokambey,untuk memberlakukan "reward and punishment" (penghargaan dan hukuman).
"Ingat baik-baik, anda diawasi, kinerja, dedikasi loyalitas diawasi, prestasi diharapkan. 'Enjoy' aja bekerja sesuai koridor, tidak usah khawatir tidak ada yang akan dipindahkan,” ujar dia.
Pertemuan itu, antara lain dihadiri Kadisdikda Sulut Grace Punuh, Kepala BKD Sulut Femmy Suluh, dan jajaran instansi tersebut.
"Kita akan fokus pada pembangunan SDM. Kalau bicara soal SDM berarti pendidikan. Secara nasional ke depan SDM pendidikan amat-amat prioritas," kata dia saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pendidikan Daerah Sulut di Manado, Selasa.
Ia menuturkan kondisi dunia pendidikan di Sulut ketika era 1970-an, kendati fasilitas sekolah hanya berlantai tanah, mampu menghasilkan SDM siap pakai di mana-mana.
Oleh karena itu, Kandouw meminta seluruh jajaran Dinas Pendidikan Daerah Sulut bersinergi dengan semua pihak dalam mewujudkan harapan tersebut.
Daerah, menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, harus bersama-sama dengan pemerintah nasional berkonsentrasi memajukan SDM, akan tetapi secara pragmatis juga Sulut harus menjadi terdepan.
"Tupoksi dan program jelas semua, 'mindset' (pola pikir) SDM, kultur, 'sense of responsibilty', dan 'sense of belonging'. Jujur saya sampaikan tidak lihat siapa dia. Selama ini 'stakeholder' (pemangku kepentingan) pendidikan 'mindset' jauh dari apa yang saya sampaikan tadi," kata dia.
Wagub Kandouw optimistis mutu pendidikan Sulut akan lebih baik pada masa yang akan datang dengan cara melakukan evaluasi sesuai instruksi Gubernur Olly Dondokambey,untuk memberlakukan "reward and punishment" (penghargaan dan hukuman).
"Ingat baik-baik, anda diawasi, kinerja, dedikasi loyalitas diawasi, prestasi diharapkan. 'Enjoy' aja bekerja sesuai koridor, tidak usah khawatir tidak ada yang akan dipindahkan,” ujar dia.
Pertemuan itu, antara lain dihadiri Kadisdikda Sulut Grace Punuh, Kepala BKD Sulut Femmy Suluh, dan jajaran instansi tersebut.