Manado (ANTARA) - Atlet terjun payung Sulawesi Utara (Sulut) Pingkan Mandagi mengaku persaingan dalam kejuaraan Pra-Kualifikasi PON XX berlangsung cukup ketat dan berat.

"Saat ini peserta yang ikut cukup banyak dibandingkan empat tahun lalu. Banyak tim baru, sehingga cukup berat dan memerlukan perjuangan yang ekstra," kata Pingkan usai melakukan penerjunan di Manado, Selasa.

Ia mengatakan pada Pra-PON tersebut, Sulut mengikutsertakan tujuh penerjun, terdiri dari tiga penerjun wanita dan empat pria. Para penerjun itu akan turun pada kategori ketepatan mendarat beregu putra dan putri serta ketepatan mendarat perorangan putra dan putri.

"Sulut menargetkan untuk lolos PON 2020 di Papua. Optimistis bisa lolos PON seperti empat tahun lalu," katanya.

Ia menambahkan dalam 25 tahun terakhir pada pelaksanaan PON, cabang olahraga terjun payung memberikan kontribusi medali emas terbanyak bagi Sulut. "Dalam kurun waktu itu sekitar sebelas emas disumbangkan dari cabang terjun payung untuk Sulut," katanya.

Ia berjanji akan terus berjuang dan tampil maksimal guna memberikan yang terbaik bagi Sulut di Pra-PON ini.

Wakil Ketua Panitia Kolonel Pnb Rolland Waha mengatakan kejuaraan Pra-PON terjun payung sampai saat ini masih terus berlangsung. Untuk kategori kerja sama di udara sudah babak ketiga, kerja sama parasut babak ketiga dan ketepatan mendarat masuk babak kedua.

"Diharapkan besok, Rabu (25/9) ketepatan mendarat babak kedua dan ketiga akan dilaksanakan," ucapnya.

Ia berharap pada kejuaraan besok, akan mendapatkan dukungan penambahan pesawat dan helikopter, selain yang saat ini dipakai, yakni pesawat CN 295. "Direncanakan pada pertandingan nanti akan menggunakan tambahan helikopter dan CN 235," katanya.

Kejuaraan terjun payung Pra-PON XX dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Pelangi Nusantara yang berlangsung pada 18-27 September 2019, di Manado, Sulawesi Utara.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024