Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mencatat  lahan persawahan yang mengalami kekeringan di kabupaten tersebut mencapai 161,5 hektare,  tersebar di lima kecamatan.

"Musim kemarau ini mulai berdampak di sejumlah kecamatan, khususnya lahan persawahan yang sudah mengalami kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian Mitra Fero Worang di Ratahan, Kamis.

Ia mengungkapkan, pihaknya berupaya agar kekeringan lahan persawahan di sejumlah kecamatan tidak meluas.

"Salah satu upaya dilakukan yakni dengan menyiapkan pompa air, untuk mengaliri lahan persawahan," ungkapnya.
Selanjutnya untuk mengantisipasi kemungkinan gagal panen ini, pihaknya telah mengupayakan mengajukan permohonan ke Pemerintah Pusat.

“Kami upayakan permohonan bantuan dari pemerintah pusat lewat penyediaan sumur dan pompa. Kami sudah siapkan proposal dan juga telah memetakan titik titik yang mengalami kekeringan. Jadi itu yang kita bawa ke pusat,” ujarnya.

Ia memberikan contoh di wilayah Tombatu Satu yang sumber air langsung ke bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi kekeringan lahan. 

"Sumber air sudah cukup lama dikoordinasikan dengan PDAM, dimana 30 persen untuk masyarakat, sisanya 70 persen untuk pertanian," katanya.
Namun Fero mengakui kondisi cuaca saat ini juga mempengaruhi jumlah debit air yang ada di bendungan.
 

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024