Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajak petani dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memanfaatkan ajang pasar lelang komoditas agro (PLKA).
"Di pekan ketiga bulan September 2019 ini, kami akan melakukan PLKA yang ke-8 kali, dan berharap akan dimanfaatkan oleh petani dan UMKM menawakan hasil produksinya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Ronny Erungan di Manado, Rabu.
Ronny mengatakan pihaknya telah menyurat ke 15 kabupaten dan kota di Sulut, agar mengikutsertakan petani dan UMKM dalam ajang PLKA ini.
"Setiap pelaksanaan PLKA kami selalu menyurat agar kabupaten dan kota memberitahukan pada UMKM dan petani di daerah masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan dalam kegiatan PLKA, petani dapat bertransaksi langsung dengan pembeli tangan pertama maupun pengekspor, dengan demikian memungkinkan harga produk pertanian dibeli lebih tinggi ketimbang pasaran lainnya.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan PLKA, dengan harapan petani memperoleh kepastian pasar, karena itu tak hentinya mengajak petani dan UMKM yang punya hasil produksi ditangan untuk memanfaatkan ajang ini.
Selain kepastian pasar, katanya, pertemuan langsung penjual dan pembeli tangan pertama ataupun grosiran, berarti memperpendek rantai distribusi.
"Makin pendek rantai distribusi, maka potensi petani mendapatkan keuntungan menjadi lebih lebih besar," katanya.
Seluruh produk yang dihasilkan petani dan UMKM, katanya, berpeluang ditransaksikan di PLKA.
Ada beberapa komoditas yang sudah menjadi andalan PLKA Sulut, diantaranya jagung, kentang, kopra, beras, dan sejumlah produk perikanan, tetapi masih terbuka peluang untuk komoditas baru lainnya.
Kepada pengusaha, pengekspor, pedagang pengumpul ataupun pembeli lainnya yang membutuhkan bahan baku, katanya, dapat memanfaatkan ajang PLKA.
Kegiatan PLKA Sulut, sudah berlangsung secara rutin lebih dari enam tahun, dengan hasil transaksi tercipta mencapai miliaran rupiah setiap kali pelaksanaan kegiatan ini.
Selain petani, pelaksanaan PLKA Sulut juga memberi peluang industri kecil dan produsen produk rumah tangga memasarkan hasil produksinya.
"Di pekan ketiga bulan September 2019 ini, kami akan melakukan PLKA yang ke-8 kali, dan berharap akan dimanfaatkan oleh petani dan UMKM menawakan hasil produksinya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Ronny Erungan di Manado, Rabu.
Ronny mengatakan pihaknya telah menyurat ke 15 kabupaten dan kota di Sulut, agar mengikutsertakan petani dan UMKM dalam ajang PLKA ini.
"Setiap pelaksanaan PLKA kami selalu menyurat agar kabupaten dan kota memberitahukan pada UMKM dan petani di daerah masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan dalam kegiatan PLKA, petani dapat bertransaksi langsung dengan pembeli tangan pertama maupun pengekspor, dengan demikian memungkinkan harga produk pertanian dibeli lebih tinggi ketimbang pasaran lainnya.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan PLKA, dengan harapan petani memperoleh kepastian pasar, karena itu tak hentinya mengajak petani dan UMKM yang punya hasil produksi ditangan untuk memanfaatkan ajang ini.
Selain kepastian pasar, katanya, pertemuan langsung penjual dan pembeli tangan pertama ataupun grosiran, berarti memperpendek rantai distribusi.
"Makin pendek rantai distribusi, maka potensi petani mendapatkan keuntungan menjadi lebih lebih besar," katanya.
Seluruh produk yang dihasilkan petani dan UMKM, katanya, berpeluang ditransaksikan di PLKA.
Ada beberapa komoditas yang sudah menjadi andalan PLKA Sulut, diantaranya jagung, kentang, kopra, beras, dan sejumlah produk perikanan, tetapi masih terbuka peluang untuk komoditas baru lainnya.
Kepada pengusaha, pengekspor, pedagang pengumpul ataupun pembeli lainnya yang membutuhkan bahan baku, katanya, dapat memanfaatkan ajang PLKA.
Kegiatan PLKA Sulut, sudah berlangsung secara rutin lebih dari enam tahun, dengan hasil transaksi tercipta mencapai miliaran rupiah setiap kali pelaksanaan kegiatan ini.
Selain petani, pelaksanaan PLKA Sulut juga memberi peluang industri kecil dan produsen produk rumah tangga memasarkan hasil produksinya.