Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan ekonomi syariah di Kawasan Indonesia Timur (Intim), guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat melalui Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi R Eko Adi Irianto mengatakan diharapkan ekonomi di Intim akan meningkat dengan pengembangan ekonomi syariah tersebut.

"Pelaksanaan  festival ekonomi syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2019 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya di Kota Banjarmasin beberapa hari lalu, merupakan salah satu upaya mendorong ekonomi syariah berkembang," kata Eko di Manado, Rabu.

Sulut sendiri, katanya, ikut ambil bagian dalam Fesyar yang  melibatkan kurang lebih 19 provinsi.

Ke depan, mengajak beberapa komunitas seni dan UMKM di Sulut untuk bergabung pada kegiatan tersebut.

Kepala Perwakilan BI Kalsel Herawanto mengatakan sebuah kebanggaan bagi Provinsi Kalsel dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Fesyar Kawasan Timur Indonesia. Untuk tahun sebelumnya even ini sukses digelar di Provinsi Kaltim.

"Pada Fesyar Kawasan Timur Indonesia digelar berbagai macam even, mulai dari Forum Bisnis, Workshop, Forum Discussion Group dan Pameran," tuturnya.

Dia menjelaskan untuk forum bisnis, akan digelar kegiatan Forum Investor atau Forum Bisnis Syariah di Regional KTI dengan menghadirkan pembicara dari Otoritas yang relevan untuk tema "Prospek Ekonomi atau Usaha Syariah di tingkat Regional" dan dua orang pelaku usaha syariah di bidang Food, Fashion, Integrated, Farming dan Wisata Halal untuk mempersentasikan peluang investasi dimasing-masing usaha syariah.

Ada pun untuk pesertanya sendiri dari kalangan pelaku UMKM, Calon Investor, Pelaku Usaha Syariah dan Akademisi dengan target 100 peserta.

Sementara untuk Workshop digelar TOT Modul Ekonomi Keuangan dengan pembicara dari BI yang akan melibatkan akademisi dari program studi yang bekerjasama dengan BINs ditambah dengan PT yang punya program studi ekonomi syariah dengan target peserta 30-50 orang.

Acara tersebut juga menggandeng Komite Nasional Keuangan Syariah dan Pemprov Kalsel. Di mana bakal mengintegrasikan seminar, forum, workshop, expo, business matching untuk memperkuat posisi Indonesia dalam global halal value chain.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024