Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra), menyiapkan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) bagi masyarakat.
"Kami menyiapkan program bantuan bagi masyarakat, yaitu BSPS dan tahapannya saat ini yakni pengajuan proposal," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Novie Legi Mitra, Novi Legi di Ratahan, Selasa.
Ia mengungkapkan, bantuan tersebut disiapkan Pemkab Mitra menindaklanjuti program yang telah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat.
"BSPS ini adalah program pemerintah pusat, untuk warga yang layak dibantu untuk merenovasi rumah tinggal," katanya.
Lanjut Novi, mekanisme dalam perekrutan warga yang layak dibantu BSPS melibatkan para hukum tua, dan tim verifikasi dari instansi terkait.
"Target dalam penyaluran ini mencapai 300 kepala keluarga, yang tersebar di 5 kecamatan. Setiap keluarga yang sudah melewati proses verifikasi mendapatkan bantuan Rp 15 Juta dalam bentuk bahan," jelasnya.
Sedangkan yang melakukan renovasi mencapai 80 persen, menurut Novi pihak keluarga akan mendapatkan tambahan Rp 2,5 juta, sehingga total yang akan diterima Rp 17,5 juta.
Namun ia mengingatkan kepada warga yang menerima bantuan ini, agar merealisasikan program sesuai mekanisme.
"Jika tidak dibuat sesuai peruntukan yaitu dalam bentuk bangunan, maka bantuan tersebut harus dikembalikan paling lambat Desember 2019," tegasnya.
"Kami menyiapkan program bantuan bagi masyarakat, yaitu BSPS dan tahapannya saat ini yakni pengajuan proposal," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Novie Legi Mitra, Novi Legi di Ratahan, Selasa.
Ia mengungkapkan, bantuan tersebut disiapkan Pemkab Mitra menindaklanjuti program yang telah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat.
"BSPS ini adalah program pemerintah pusat, untuk warga yang layak dibantu untuk merenovasi rumah tinggal," katanya.
Lanjut Novi, mekanisme dalam perekrutan warga yang layak dibantu BSPS melibatkan para hukum tua, dan tim verifikasi dari instansi terkait.
"Target dalam penyaluran ini mencapai 300 kepala keluarga, yang tersebar di 5 kecamatan. Setiap keluarga yang sudah melewati proses verifikasi mendapatkan bantuan Rp 15 Juta dalam bentuk bahan," jelasnya.
Sedangkan yang melakukan renovasi mencapai 80 persen, menurut Novi pihak keluarga akan mendapatkan tambahan Rp 2,5 juta, sehingga total yang akan diterima Rp 17,5 juta.
Namun ia mengingatkan kepada warga yang menerima bantuan ini, agar merealisasikan program sesuai mekanisme.
"Jika tidak dibuat sesuai peruntukan yaitu dalam bentuk bangunan, maka bantuan tersebut harus dikembalikan paling lambat Desember 2019," tegasnya.