Manado (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan mengatakan, wadah ini terus mendorong daya saing pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
"Dekranasda sebagai mitra kerja pemerintah terus membina IKM kerajinan agar memiliki daya saing produk yang menjadi andalan Sulut," sebut Rita di Manado, Kamis.
Pembinaan terhadap pelaku IKM, kata dia, dilakukan melalui penguatan manajemen usaha, temu usaha, fasilitasi pemasaran serta kerja sama dengan pengusaha lokal.
"Peningkatan daya saing dilakukan melalui bimbingan teknis pengembangan wirausaha baru, fasilitasi IKM magang," sebutnya.
Dekranasda, lanjut dia, terus memperlengkapi pelaku usaha mengembangkan IKMnya melalui pemberian bantuan mesin peralatan, pendampingan desain produk dan kemasan.
"Kita saat ini bekerja sama dengan balai besar kerajinan di Jogjakarta," sebutnya.
Dekranasda Sulut, lanjut dia, ikut mempromosikan hasil karya perajin di antaranya melakukan kegiatan pameran serta "Parade Kain Khas Daerah" melalui iven "Kemilau Kain Khas Sulut".
"Ada pula fashion show The Beauty of Kaeng North Sulawesi. Kita juga bekerjasama dengan pengusaha lokal menyiapkan souvenir untuk acara-acara resmi di daerah, serta kedutaan Jepang untuk acara resepsi kenegaraan," ujarnya.
Rita optimistis dengan semakin banyak terobosan-terobosan yang dilakukan akan berdampak positif terhadap bertambahnya jumlah IKM kerajinan mandiri, serta meningkatnya permintaan produk kerajinan dalam dan luar negeri
"Para perajin saat ini secara mandiri telah melaksanakan usahanya berkesinambungan serta berinovasi membuat produk sesuai permintaan pasar," katanya.
Dekranasda Sulut, kata dia, sudah menetapkan visi menjadi lembaga yang andal dalam mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi melalui pembentukan sumber daya manusia perajin yang unggul dalam mengembangkan dan melestarikan kerajinan yang berbasis potensi daerah.
Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan menjadi salah satu kandidat peraih "Dekranas Award" tahun 2019, bersaing dengan peserta lainnya menyandang kategori pembina utama antardaerah tingkat provinsi.
"Dekranasda sebagai mitra kerja pemerintah terus membina IKM kerajinan agar memiliki daya saing produk yang menjadi andalan Sulut," sebut Rita di Manado, Kamis.
Pembinaan terhadap pelaku IKM, kata dia, dilakukan melalui penguatan manajemen usaha, temu usaha, fasilitasi pemasaran serta kerja sama dengan pengusaha lokal.
"Peningkatan daya saing dilakukan melalui bimbingan teknis pengembangan wirausaha baru, fasilitasi IKM magang," sebutnya.
Dekranasda, lanjut dia, terus memperlengkapi pelaku usaha mengembangkan IKMnya melalui pemberian bantuan mesin peralatan, pendampingan desain produk dan kemasan.
"Kita saat ini bekerja sama dengan balai besar kerajinan di Jogjakarta," sebutnya.
Dekranasda Sulut, lanjut dia, ikut mempromosikan hasil karya perajin di antaranya melakukan kegiatan pameran serta "Parade Kain Khas Daerah" melalui iven "Kemilau Kain Khas Sulut".
"Ada pula fashion show The Beauty of Kaeng North Sulawesi. Kita juga bekerjasama dengan pengusaha lokal menyiapkan souvenir untuk acara-acara resmi di daerah, serta kedutaan Jepang untuk acara resepsi kenegaraan," ujarnya.
Rita optimistis dengan semakin banyak terobosan-terobosan yang dilakukan akan berdampak positif terhadap bertambahnya jumlah IKM kerajinan mandiri, serta meningkatnya permintaan produk kerajinan dalam dan luar negeri
"Para perajin saat ini secara mandiri telah melaksanakan usahanya berkesinambungan serta berinovasi membuat produk sesuai permintaan pasar," katanya.
Dekranasda Sulut, kata dia, sudah menetapkan visi menjadi lembaga yang andal dalam mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi melalui pembentukan sumber daya manusia perajin yang unggul dalam mengembangkan dan melestarikan kerajinan yang berbasis potensi daerah.
Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan menjadi salah satu kandidat peraih "Dekranas Award" tahun 2019, bersaing dengan peserta lainnya menyandang kategori pembina utama antardaerah tingkat provinsi.