Manado (ANTARA) - Direktur Lalu Lintas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol I Gusti Putu Ngurah Gunawan mengatakan "Operasi Patuh" adalah strategi dari pada Polri untuk menyamakan visi misi bagaimana upaya kita sedapat mungkin berkesinambungan menekan korban sia-sia di jalan.

"Korban sia-sia artinya korban meninggal dunia yang ada kaitan dengan kendaraan bermotor di jalan," katanya, usai apel gelar pasukan Operasi Patuh, di Manado, Kamis.

Ia menambahkan oleh karena itu sekarang marilah kita bersama-sama merapatkan barisan TNI, Polri, pemangku kepentingan, pemerintah daerah semua lini bersama-sama merenung dan berbuat dalam melaksanakan operasi ini. "Operasi ini adalah milik kita bukan hanya Polisi saja," katanya.

Ia mengatakan di Indonesia dalam setahun korban sia-sia di jalan masih cukup tinggi.
Dimana ini disebabkan oleh banyak faktor.

Di Sulut , Kepolisian terus melakukan berbagai upaya dalam menekan tingkat fatalitas atau korban sia-sia akibat kecelakaan di jalan.

Hingga Agustus 2019, jumlah korban meninggal sekitar 50 orang. "Mudah-mudahan angka ini hingga akhir tahun tidak sampai 150 hingga 200 seperti tahun lalu. Inilah upaya yang kita laksanakan bersama-sama," katanya.

Dan diharapkan juga para pengendara saat berkendaraan dapat mengendalikan emosinya serta mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas.

Dalam berlalu lintas marilah berlaku disiplin di jalan, dan tertib di jalan, ini juga akan mendukung Manado sebagai kota Pariwisata.

"Mari kita bersama-sama dengan kesadaran, ketulusan, keikhlasan dalam tertib berlalu lintas, menjaga keselamatan di jalan sehingga dalam perjalanan sampai di rumah dengan selamat," katanya.

Pada Operasi Patuh Samrat 2019 yang dilaksanakan selama 14 hari dari 29 Agustus - 11 September di Sulawesi Utara, melibatkan sekitar 1500 personel baik dari Polri, TNI, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024