Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan kualitas wirausaha Bank Indonesia (WUBI) di provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui berbagai bimbingan dan pelatihan.
"Kali ini, kami dilatih dalam boothcamp wirausaha unggul Bank Indonesia di Surabaya," kata Ketua WUBI Sulut Servie Kilis di Manado, Rabu.
Dia mengatakan ada beberapa pelaku usaha yang tergabung dalam WUBI Sulut, untuk ditingkatkan lagi kualitas mereka sehingga mampu menembus pasar ekspor yang menjadi target.
Dalam boothcamp kali ini, katanya, WUBI asal Sulut ini dibimbing untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam rangka mendukung kinerja ekspor di era digital.
"Kita harus berusaha menyesuaikan diri, dengan dunia yang semakin digital ini, karena kalau tidak pasti akan tertinggal," katanya.
Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan pihaknya berharap pelaku usaha yang tergabung dalam WUBI dapat memanfaatkan kesempatan tersebut, mendapatkan ilmu dan strategi pasar ke depannya.
"BI akan terus mendukung, agar UMKM di Sulut bisa maju dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, maupun nasional," jelasnya.
Arbonas mengatakan UMKM adalah sektor yang tidak akan mudah goyah sekalipun suatu negara mengalami krisis moneter.
"Kali ini, kami dilatih dalam boothcamp wirausaha unggul Bank Indonesia di Surabaya," kata Ketua WUBI Sulut Servie Kilis di Manado, Rabu.
Dia mengatakan ada beberapa pelaku usaha yang tergabung dalam WUBI Sulut, untuk ditingkatkan lagi kualitas mereka sehingga mampu menembus pasar ekspor yang menjadi target.
Dalam boothcamp kali ini, katanya, WUBI asal Sulut ini dibimbing untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam rangka mendukung kinerja ekspor di era digital.
"Kita harus berusaha menyesuaikan diri, dengan dunia yang semakin digital ini, karena kalau tidak pasti akan tertinggal," katanya.
Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan pihaknya berharap pelaku usaha yang tergabung dalam WUBI dapat memanfaatkan kesempatan tersebut, mendapatkan ilmu dan strategi pasar ke depannya.
"BI akan terus mendukung, agar UMKM di Sulut bisa maju dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, maupun nasional," jelasnya.
Arbonas mengatakan UMKM adalah sektor yang tidak akan mudah goyah sekalipun suatu negara mengalami krisis moneter.