Tomohon (ANTARA) - Pemimpin Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Provinsi Jawa Tengah yang dikoordinasi PT Wijaya Karya (Persero) tbk, Bayu Giri mengatakan, kegiatan SMN membuka wawasan budaya dan pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.
"Mereka (peserta SMN) mengunjungi destinasi wisata Danau Linow yang ada di Kota Tomohon dan Benteng Moraya di Kabupaten Minahasa," kata Bayu di Manado, Senin.
Selain mengunjungi destinasi wisata yang ada, peserta diharapkan mengeksplor lebih jauh tentang kebudayaan yang melekat dengan pariwisata.
Di Benteng Moraya misalkan, siswa dapat mengenal lebih jauh destinasi wisata ini, akan tetapi disuguhkan dengan pakaian adat tarian tradisional rakyat Minahasa yaitu "Kabasaran".
"Jadi mereka dapat dua hal, dari sisi wisata juga budayanya. Hal ini tentu akan menambah wawasan peserta SMN dari Jawa Tengah ini," katanya.
Di Benteng Moraya, lanjut dia, siswa bisa diberi pengetahuan tentang sejarah perang Tondano, kemudian marga turun-temurun warga Minahasa.
"Ternyata banyak suku dan sejarah yang bisa dipelajari, mereka bisa belajar dan mendapatkan wawasan," katanya.
Hanafi, salah satu peserta program SMN mengulas kuliner yang didominasi ikan, lengkap dengan sambal pedasnya.
"Woow pedas semua, mantap, sambalnya super pedas," katanya.
Dia berharap destinasi pariwisata yang ada di provinsi ujung utara Sulawesi itu semakin dikembangkan, adat istiadatnya dilestarikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan kunjungan wisatawan.
"Mereka (peserta SMN) mengunjungi destinasi wisata Danau Linow yang ada di Kota Tomohon dan Benteng Moraya di Kabupaten Minahasa," kata Bayu di Manado, Senin.
Selain mengunjungi destinasi wisata yang ada, peserta diharapkan mengeksplor lebih jauh tentang kebudayaan yang melekat dengan pariwisata.
Di Benteng Moraya misalkan, siswa dapat mengenal lebih jauh destinasi wisata ini, akan tetapi disuguhkan dengan pakaian adat tarian tradisional rakyat Minahasa yaitu "Kabasaran".
"Jadi mereka dapat dua hal, dari sisi wisata juga budayanya. Hal ini tentu akan menambah wawasan peserta SMN dari Jawa Tengah ini," katanya.
Di Benteng Moraya, lanjut dia, siswa bisa diberi pengetahuan tentang sejarah perang Tondano, kemudian marga turun-temurun warga Minahasa.
"Ternyata banyak suku dan sejarah yang bisa dipelajari, mereka bisa belajar dan mendapatkan wawasan," katanya.
Hanafi, salah satu peserta program SMN mengulas kuliner yang didominasi ikan, lengkap dengan sambal pedasnya.
"Woow pedas semua, mantap, sambalnya super pedas," katanya.
Dia berharap destinasi pariwisata yang ada di provinsi ujung utara Sulawesi itu semakin dikembangkan, adat istiadatnya dilestarikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan kunjungan wisatawan.