Manado (ANTARA) - Wisatawan asal China mendominasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Juni 2019 mencapai sebesar 85,45 persen
"Jumlah Wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Juni 2019 sebanyak 8.342 orang atau menurun sebesar 14,48 persen dibanding bulan Mei 2019 yang berjumlah 9.755 Orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Jumat.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2018 Kunjungan Wisman Ke Sulawesi Utara menurun sebesar 17,46 persen.
Jumlah wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara hingga Juni 2019 secara kumulatif mencapai 61.930 orang meningkat dibandingkan Juni 2018 yaitu 59.125 orang.
Wisatawan Mancanegara yang datang didominasi oleh warga China sebanyak 7.128 orang (85,45 persen), diikuti oleh Amerika 242 orang (2,90 persen), Jerman 162 orang (1,94 persen), Singapura 150 orang (1,80 persen), Australia 86 orang (1,03 persen).
Inggris 63 orang (0,76 persen), Malaysia 44 orang (0,53 persen), Belanda 44 orang (0,53 persen), Philipina 42 orang (0,50 persen), Hongkong 37 orang (0,44 persen).
"Jumlah Wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Juni 2019 sebanyak 8.342 orang atau menurun sebesar 14,48 persen dibanding bulan Mei 2019 yang berjumlah 9.755 Orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Jumat.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2018 Kunjungan Wisman Ke Sulawesi Utara menurun sebesar 17,46 persen.
Jumlah wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara hingga Juni 2019 secara kumulatif mencapai 61.930 orang meningkat dibandingkan Juni 2018 yaitu 59.125 orang.
Wisatawan Mancanegara yang datang didominasi oleh warga China sebanyak 7.128 orang (85,45 persen), diikuti oleh Amerika 242 orang (2,90 persen), Jerman 162 orang (1,94 persen), Singapura 150 orang (1,80 persen), Australia 86 orang (1,03 persen).
Inggris 63 orang (0,76 persen), Malaysia 44 orang (0,53 persen), Belanda 44 orang (0,53 persen), Philipina 42 orang (0,50 persen), Hongkong 37 orang (0,44 persen).