Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi sarana mengimplementasikan wawasan kebangsaan.

"Adik-adik boleh bangga. Salam bravo dari saya karena 30 orang ini mewakili 2,6 juta rakyat Sulut karena diberi kehormatan menjadi Paskibraka tingkat provinsi," ujar Wagub pada pemantapan Paskibraka Sulut Tahun 2019 di Manado, Jumat.

Menjadi Paskibraka bukan hal yang biasa karena banyak orang yang mau tapi tidak terpilih.

Seluruh keluarga, sekolah dan masyarakat Sulut menjadi bangga atas capaian putra-putri terbaik yang terpilih menjadi Paskibraka mewakili kabupaten dan kota, ujarnya.

"Dengan predikat Paskibraka, kalau start lari orang lain mulai dari nol anda sudah mulai 300 meter di depan," katanya.

Wagub Kandouw memberikan apresiasi seluruh kabupaten dan kota yang mampu mengirimkan utusannya.

"Saya senang semua kabupaten dan kota ada utusannya. Sebab tahun-tahun yang lalu tidak lengkap, untuk itu patut diapresiasi dan hal ini menandakan para pemangku kepentingan di kabupaten kota wawasan kebangsaannya semakin jelas," katanya.

Lebih jauh, Kandouw berharap seluruh Paskibraka Sulut dapat melakukan kewajibannya dengan baik sampai upacara pengibaran dan penurunan bendera di 17 Agustus 2019.

"Berkonsentrasi, jaga kesehatan latihan dengan tekun. Lakukan arahan dari instruktur TNI, Polri, Dispora dan purna paskibraka yang mendampingi supaya hasilnya optimal," harapnya.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024