Manado (ANTARA) - Pemerintah terus meningkatkan pemahaman pelaku usaha dan petani akan Sistem Resi Gudang (SRG) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan edukasi sehingga pelaku usaha dan petani bisa paham dengan SRG, yang bisa memberikan keringanan dan keuntungan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Ronny Erungan di Manado, Rabu.

Dia mengatakan gudang SRG tidak selamanya harus milik pemerintah, tapi juga pihak swasta dan kelompok masyarakat bisa dilakukan.

Ronny mengatakan jika petani di Sulut sudah berpola pikir menggunakan SRG akan menguntungkan, pemerintah siap jembatani.

Harus diakui, katanya, di Sulut ada dua gudang SRG yang belum beroperasi maksimal.

Kasubag Penguatan Pasar lelang Komoditas Bappebti Muflihan Widiyani mengatakan jadi, dengan SRG komoditas petani bisa disimpan dalam gudang pada saat harga menurun cukup tajam.

Pihak gudang akan mengeluarkan surat resi yang bisa dijadikan jaminan untuk mengambil pinjaman di bank.

Pada saat harga komoditas tersebut sudah kembali membaik, maka pihak gudang akan menjual ke pasar, sehingga petani tidak mengalami kerugian.

Barang yang dapat disimpan dalam SRG yakni seperti gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, kopra, rumput laut dan garam dan masih banyak lagi, sesuai yang diatur oleh pemerintah.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024