Manado (ANTARA) - PT PLN bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara melakukan restorasi hutan mangrove di Desa Baturapa kabupaten tersebut.
"Mangrove sebagai ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, saat ini terus terancam keberadaannya. Melihat kondisi tersebut kami bertekad untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan," kata Manager PLN Kotamobagu, Meyrina Turambi di Manado, Minggu.
PLN Kotamobagu, katanya, menyerahkan bantuan sebesar Rp60 juta yang berupa gapura nama lokasi hutan mangrove baturapa, tumbler minuman, dan bibit mangrove 1.000 pohon.
Dia mengatakan bahwa Hutan Mangrove adalah ekosistem yang harus dijaga bersama karena banyak sekali manfaatnya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Corporate Social Responsibility PLN sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan," ungkap Meyrina.
Harapan ke depannya lokasi Hutan Mangrove Desa Baturapa Bolaang Mongondow ini dapat menjadi tujuan unggulan di Bolaang Mongondow.
"Lokasi eksotis memiliki daya tarik yang luar biasa, semuanya bisa terwujud tentunya dengan dukungan warga sekitar untuk sama-sama menjaga lingkungan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kepedulian PLN terhadap lingkungan.
"PLN menjadi pionir dan diharapkan bagi perusahaan-perusahaan lain di Bolaang Mongondow agar mengikuti jejak PLN untuk peduli terhadap lingkungan sekitar" ungkap Gallang.
Kehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi dan sosial. Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai, termasuk manusia yang menghuninya dari hempasan angin badai.
Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut. Mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai, ujarnya.
"Mangrove sebagai ekosistem yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, saat ini terus terancam keberadaannya. Melihat kondisi tersebut kami bertekad untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan," kata Manager PLN Kotamobagu, Meyrina Turambi di Manado, Minggu.
PLN Kotamobagu, katanya, menyerahkan bantuan sebesar Rp60 juta yang berupa gapura nama lokasi hutan mangrove baturapa, tumbler minuman, dan bibit mangrove 1.000 pohon.
Dia mengatakan bahwa Hutan Mangrove adalah ekosistem yang harus dijaga bersama karena banyak sekali manfaatnya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Corporate Social Responsibility PLN sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan," ungkap Meyrina.
Harapan ke depannya lokasi Hutan Mangrove Desa Baturapa Bolaang Mongondow ini dapat menjadi tujuan unggulan di Bolaang Mongondow.
"Lokasi eksotis memiliki daya tarik yang luar biasa, semuanya bisa terwujud tentunya dengan dukungan warga sekitar untuk sama-sama menjaga lingkungan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kepedulian PLN terhadap lingkungan.
"PLN menjadi pionir dan diharapkan bagi perusahaan-perusahaan lain di Bolaang Mongondow agar mengikuti jejak PLN untuk peduli terhadap lingkungan sekitar" ungkap Gallang.
Kehilangan dan kerusakan hutan mangrove telah menyebabkan berbagai dampak negatif ekologi, ekonomi dan sosial. Mangrove yang baik terbukti melindungi pesisir pantai, termasuk manusia yang menghuninya dari hempasan angin badai.
Hutan mangrove juga merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air, dan mamalia laut. Mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai, ujarnya.