Manado (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membantu pemulihan korban gempa bumi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, berupa uang puluhan juta rupiah disalurkan melalui PT Antam (Persero) Tbk (ANTAM) yang ditunjuk Kementerian BUMN sebagai koordinator penerima bantuan di daerah tersebut.
Manajer CSR WIKA Achmad Harris Ary Soekamto saat menyerahkan bantuan tersebut di Halmahera Selatan, Jumat, mengatakan pemberian bantuan ini merupakan keharusan sebagai perusahaan untuk peduli kepada masyarakat terutama yang sedang ditimpa musibah melalui program Corporate Social Responsibility(CSR)
"Bantuan dari BUMN termasuk WIKA ini, Insya Allah dapat membantu masyarakat dalam pemulihan pasca gempa di Halmahera," kata Harris saat penyerahan bantuan berlangsung di Kantor Rescue Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UPBN) Maluku Utara.
Dia berharap sumbangan ini dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok, juga untuk kepentingan pemulihan kondisi pasca gempa jangka panjang seperti perbaikan infrastruktur ataupun pemukiman yang rusak akibat gempa magnitudo 7,1 yang melanda daerah itu.
"Masyarakat dengan dukungan pemerintah semoga segera dapat membangun kembali rumah-rumah mereka yang ambruk. Selama menunggu rumah dibangun, tentunya mereka juga membutuhkan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk meringankan penderitaan masyarakat Halmahera Selatan. Kami berharap di mana kita berada, disitulah kita juga berada untuk masyarakat," papar Harris.
Pengelolaan manfaat bantuan uang yang terkumpul dari beberapa BUMN sepenuhnya diserahkan kepada Kementerian BUMN, namun dipastikan untuk kepentingan masyarakat di lokasi gempa.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Tim Proyek WIKA Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yakni Umar Patoni selaku Deputy Manager, Simon Sunarto selaku Manajer Safety, Health & Environment, dan Supardan, Koordinator Human Capital dan General Affair, diterima ANTAM yang diwakili oleh Niki Satriadi selaku Vice President Feni Plant ANTAM dan Purthriwantoro selaku Manajer SHE.
Untuk tahun 2019 ini, WIKA juga telah menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam di Madiun, Sentani, Bantul dan yang paling terakhir adalah di Konawe Utara beberapa waktu lalu.
Manajer CSR WIKA Achmad Harris Ary Soekamto saat menyerahkan bantuan tersebut di Halmahera Selatan, Jumat, mengatakan pemberian bantuan ini merupakan keharusan sebagai perusahaan untuk peduli kepada masyarakat terutama yang sedang ditimpa musibah melalui program Corporate Social Responsibility(CSR)
"Bantuan dari BUMN termasuk WIKA ini, Insya Allah dapat membantu masyarakat dalam pemulihan pasca gempa di Halmahera," kata Harris saat penyerahan bantuan berlangsung di Kantor Rescue Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UPBN) Maluku Utara.
Dia berharap sumbangan ini dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok, juga untuk kepentingan pemulihan kondisi pasca gempa jangka panjang seperti perbaikan infrastruktur ataupun pemukiman yang rusak akibat gempa magnitudo 7,1 yang melanda daerah itu.
"Masyarakat dengan dukungan pemerintah semoga segera dapat membangun kembali rumah-rumah mereka yang ambruk. Selama menunggu rumah dibangun, tentunya mereka juga membutuhkan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk meringankan penderitaan masyarakat Halmahera Selatan. Kami berharap di mana kita berada, disitulah kita juga berada untuk masyarakat," papar Harris.
Pengelolaan manfaat bantuan uang yang terkumpul dari beberapa BUMN sepenuhnya diserahkan kepada Kementerian BUMN, namun dipastikan untuk kepentingan masyarakat di lokasi gempa.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Tim Proyek WIKA Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yakni Umar Patoni selaku Deputy Manager, Simon Sunarto selaku Manajer Safety, Health & Environment, dan Supardan, Koordinator Human Capital dan General Affair, diterima ANTAM yang diwakili oleh Niki Satriadi selaku Vice President Feni Plant ANTAM dan Purthriwantoro selaku Manajer SHE.
Untuk tahun 2019 ini, WIKA juga telah menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam di Madiun, Sentani, Bantul dan yang paling terakhir adalah di Konawe Utara beberapa waktu lalu.