Pontianak (ANTARA) - Delegasi asal Filipina pada kerja sama Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur (BIMP-EAGA), Dorecita Delima mengaku tertarik dengan aloevera atau lidah buaya dari Potianak.

"Kami tertarik untuk melihat langsung Aloevera Center sebab kami tidak memiliki industri aloevera di Mindanao," kata Direktur wilayah Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Region 12, delegasi Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Phillipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Dorecita Delima saat berkunjung ke UMKM Center di Pontianak, Minggu.

Diakuinya, di negaranya memang banyak industri tetapi belum ada industri aloevera. Tanaman aloevera juga ada yang menanam tetapi belum ada usaha pengolahannya untuk menjadi produk turunan, seperti untuk minuman, shampo dan produk lainnya.

"Kami ada membeli beberapa produk aloevera untuk kami bawa ke negara kami," katanya.

Selain Aloevera Center, rombongan juga berkunjung ke Tugu Khatulistiwa. Diakuinya, ini adalah kunjungan pertamanya ke Tugu Khatulistiwa dan Kota Pontianak.

"Kami senang melihat masyarakat di sini karena kita terlihat sama, saling bertukar informasi dan saling mengenal budaya satu sama lainnya," ungkapnya.

Menurutnya, kunjungan delegasi Filipina ke Pontianak untuk menjajaki potensi-potensi yang dimiliki, baik itu dari budaya, industri, dan mungkin investasi yang bisa diboyong ke negaranya. "Kami senang bertemu orang-orang di sini," katanya.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Hidayati menjelaskan, kunjungan BIMP-EAGA, khususnya delegasi Filipina, untuk melihat secara langsung industri aloevera.

Selain aloevera, pihaknya juga memperkenalkan produk-produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Sebagai tindak lanjut kunjungan ini, antara kedua belah pihak akan melakukan perjanjian kerja sama.

"Tadi sudah ada penawaran dari BIMP-EAGA untuk kita mengajukan proposal untuk produk-produk yang mungkin bisa dilakukan kerja sama," terangnya.

Rombongan juga mengunjungi UMKM Center untuk melihat display produk-produk UKM yang ada di gedung itu. Termasuk di antaranya berbagai macam tenun corak insang, kerajinan tangan dari keladi air.

 "Itu juga potensi untuk kita lakukan kerja sama," katanya.
 


 

Pewarta : Andilala
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024