Manado (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen mengajak masyarakat mendonorkan darah dijadikan sebagai gaya hidup.

"Masyarakat diharapkan berperan dan berpartisipasi aktif mendukung kegiatan donor darah. Jadikanlah donor darah sebagai lifestyle (gaya hidup) dalam kehidupan sosial kita," kata Silangen pada peringatan "Hari Donor Darah se-Dunia, di Manado, Jumat.

Menurut Silangen, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah.

"Ketersediaannya harus cukup, aman, bermanfaat, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat," katanya.

Keberhasilan pengelolaan pelayanan darah sangat tergantung pada ketersediaan pendonor darah, sarana, prasarana, tenaga, pendanaan, dan metode yang dilakukan.

Karenanya pengelolaan pelayanan darah harus dilakukan secara terstandar, terpadu dan berkesinambungan.

Selain itu, dilaksanakan secara terkoordinasi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat termasuk organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalangmerahan sebagai mitra pemerintah.

Sementara itu, Ketua Tim Giat Donor Darah PMI Sulut Annie Dondokambey mengatakan, kegiatan yang mengangkat tema "safe blood for all" itu sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat manfaat dan pentingnya donor darah.

Tim Giat Donor Darah PMI Sulut telah memberikan penghargaan bagi masyarakat yang sudah mendonorkan darahnya sebanyak 10 kali, 25 kali, 50 kali, 75 kali dan 100 kali.

"Mereka patut diberi apresiasi dan penghargaan karena memberikan darahnya tanpa pernah dibayar," kata Annie.

Peringatan "Hari Donor Darah Sedunia" di Sulut dirayakan dalam bentuk jalan sehat serta donor darah massal.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024