Manado (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan profesionalitas pelaku wisata di daerah tersebut.

"Mengingat saat ini ada begitu banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Sulut, maka kualitas pelaku wisata juga harus ditingkatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata Sulut daniel Mewengkang di Manado, Kamis.

Daniel mengatakan pelaku pariwisata, seperti guide atau pramuwisata, front office, pekerja spa, hotel dan restaurant perlu dibekali wawasan dan pengetahuan.

"Hal itu dimaksudkan agar sebagai ujung tombak pariwisata, mereka akan memiliki profesionalitas di bidangnya, Untuk melengkapinya, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut, secara khusus memberikan bimbingan teknis (bimtek)," jelasnya.

Daniel menjelaskan pertumbuhan pariwisata di Sulut tak lepas dari peran pelaku wisata.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2015 yang mencapai 38,400 orang, wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 1.070.681 orang. Dan pada 2017 tercatat sebesar 86.976 wisman dan 1.658.523 wisnus.

Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2018, untuk wisman yang berkunjung mencapai 127.879 orang dan wisnus 1.958.899 orang.

“Untuk tahun ini target kunjungan wisatawan dapat mencapai 150 juta orang yang 89 persen didominasi turis Cina,” ujarnya.

Lonjakan pertumbuhan pariwisata tersebut, katanya, sempat mengagetkan Kementerian Pariwisata dan Markplus, yang kemudian menyematkan apresiasi dan penghargaan sebagai ‘The Rising Destination 2019’ kepada Pemerintah Provinsi Sulut.

“Pariwisata Sulut tumbuh sangat cepat, Bali saja butuh 40 tahun untuk bisa seperti sekarang ini,” tukasnya.

Tugas pramuwisata itu mengatur wisatawan yang melakukan perjalanan wisata serta memberikan bimbingan tentang objek wisata. Hal ini perlu dibarengi dengan attitude, knowledge dan skill,” katanya.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024