Manado (ANTARA) - Sekretaris Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen mengatakan, Pemerintah Provinsi segera membentuk tim pakar yang akan memberi kontribusi mengantisipasi dan penanganan bencana.

"Tim terpadu ini terdiri dari ahli vulkanologi, ahli geologi, ahli lingkungan dan pemangku kepentingan lainnya," kata Silangen pada Rapat Kerja Daerah Pengelolaan Bencana Terpadu yang dibuka Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, di Manado, Rabu.

Silangen mengatakan, Pemprov Sulut di bawah komando Gubernur Olly Dondokambey mendukung penuh pengelolaan bencana secara sitematis dan terpadu yang dilakukan secara konsisten untuk meminimalisasi dampak yang terjadi sebelum dan pascabencana.

Provinsi Sulut, kata dia, sebagaimana daerah lainnya di Indonesia berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana.

"Realitas ini tentu harus diantisipasi sedini mungkin dengan memperkuat koordinasi, integrasi, sinkronisasi dengan pemerintah pusat dalam rangka pengelolaan dan penanganan bencana di daerah," ujarnya.

Lanjut Silangen, selain membentuk tim terpadu, Pemprov Sulut juga terus mengaktifkan pelatihan tanggap bencana kepada relawan untuk mempercepat penanganan bencana di wilayah masing-masing serta bisa menularkan ilmu atau mengedukasi kepada masyarakat.

"Dari sini diharapkan bisa tercipta masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana," ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo optimistis tim terpadu tersebut dapat mengoptimalkan penanganan bencana di Sulut.

"Tim yang terdiri dari pakar vulkanologi, geologi dan pakar lainnya ini nantinya mampu memberikan masukan tentang potensi kebencanaan di Sulut," kata Monardo.

Kepala BNPB menambahkan, upaya antisipasi bencana ini akan berjalan secara terarah dan terukur lantaran didukung dengan data-data akurat.

"Peristiwa bencana alam telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu di dunia. BNPB memperoleh data khusus bencana dari Belanda, sehingga semakin banyaknya data maka kita bisa mengantisipasi baik ancaman geologi dan vulkanologi," beber Monardo.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024