Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengajak masyarakat melestarikan budaya lokal untuk mencegah bahaya radikalisme dan xenophobia atau ketakutan/kekhawatiran pada orang asing.

"Pemerintah daerah sudah sepatutnya menyampaikan pentingnya kearifan lokal sesuai teori tentang dominan culture yang menjelaskan bahwa dengan adanya dominan culture maka tidak akan terjadi kerusuhan," ujar Wagub Steven pada rapat pemantapan peran koordinasi dalam rangka penguatan kebudayaan di Manado, Jumat.

Karena itu, Wagub berharap di masing-masing daerah terus berupaya mempertahankan dan melestasikan budaya lokal.

Dia menyebutkan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, semua pihak yang melupakan budaya ibarat manusia yang tidak tahu jalan pulang.

"Menurut hemat saya, pelestarian budaya harus diikhtiarkan, digencarkan dengan tidak henti-hentinya," ujarnya.

Lebih jauh, Kandouw menyinggung tentang budaya kompetisi yang ada di Bumi Nyiur Melambai selalu baik dan stabil.

"Itu sama halnya dengan meritokrasi (kepantasan dan kelayakan seseorang menduduki jabatan), siapa yang berprestasi, yang meningkat itu yang diangkat," imbuh Kandouw.

Rapat pemantapan peran koordinasi dalam rangka penguatan kebudayaan turut dihadiri Asisten Deputi Warisan Budaya Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Dr Ir Pamudji Lestari MSc, Kadis Kebudayaan Sulut Ferry Sangian dan Kerala Biro Kesra Setdaprov Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024