Gorontalo (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Polda Gorontalo Brigjen Pol Rachmat Fudail mengungkapkan, selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2019, pihaknya berhasil mengamankan peredaran 5,3 ton minuman keras, hal ini menunjukkan tingginya konsumsi minuman keras di Provinsi Gorontalo.

“Sesuai dengan arahan gubernur kepada kita Forkopimda tentang masih maraknya peredaran minuman keras di Gorontalo, menjelang berakhirnya Operasi Ketupat, kami menangkap hampir 5,3 ton minuman keras,” kata Fudail usai apel konsolidasi berakhirnya Operasi Ketupat 2019 di Halaman Mapolda Gorontalo, Kamis.

Untuk lebih menseriusi pengentasan minuman keras, Kapolda menegaskan akan kembali menggelar operasi secara besar-besaran.

Ia juga meminta kepada anggota kepolisian untuk tidak terlibat melindungi dan mendukung peredaran minuman keras, narkoba dan prostitusi.

“Saya mohon kepada rekan-rekan sekalian, baik kepolisian maupun TNI, kita tidak boleh berada di belakang itu semua. Kita harus komitmen, kita wujudkan bahwa Gorontalo adalah Serambi Madinah,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kembali menyampaikan komitmennya untuk memerangi minuman keras di daerahnya.

Ia menyebut semua pihak punya komitmen yang sama untuk itu.

Sebagai kepala daerah, Rusli merasa bertanggungjawab masih tingginya peredaran minuman keras di Gorontalo karena berdampak tidak hanya tingkat kriminalitas yang tinggi, tapi juga bagi kesehatan dan kemiskinan masyarakat.

“Sekarang kalo sakit minta BPJS gratis, tapi giliran beli minuman keras uangnya ada. Saya sangat geram soal ini, termasuk Pak Kapolda, Pak Danrem. Hampir tiap minggu diberantas berton-ton, bulan puasa pula. Kalau masuk sini berarti kan ada pasarnya” tambahnya.

Secara umum situasi Kamtibmas selama Operasi Ketupat 2019 berjalan kondusif. Tercatat terjadi 51 kasus kamtibmas atau naik 13 kasus dibandingkan operasi yang sama tahun 2018. Kasus didominiasi oleh penganiayaan, pencurian dan pengancaman.

Untuk kecelakaan lalu lintas terjadi sembilan kasus, turun 17 kasus dibanding tahun 2018. Operasi Ketupat 2019 berlangsung sejak 29 April hingga 13 Juni 2019.


Pewarta : Debby H. Mano
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024