Manado (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) memberikan penyuluhan hukum kepada para pelajar di Manado, melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS).
Kasi Penkum Kejati Sulut Yoni Mallaka, di Manado, Jumat, mengatakan JMS merupakan salah satu program unggulan Kejaksaan RI dalam rangka menciptakan anak-anak bangsa yang taat hukum sehingga kelak menjadi generasi penerus bangsa dan memiliki masa depan yang baik.
"Pelaksanaan penyuluhan di SMP Negeri 1 Manado merupakan sekolah kedua yang di kunjungi oleh Tim Penkum Kejati Sulut di tahun 2019," katanya.
Ia mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan hukum sejak dini kepada para siswa-siswi.
"Sehingga kelak mereka tidak akan terlibat dalam hal-hal yang melanggar hukum dan hal ini akan menjauhkan dari hukuman," katanya.
Kasi E pada Asintel Kejati Sulut Khathryna I. Pelealu, dalam pemaparannya mengatakan bahwa hukum itu dalam arti yang sederhana adalah aturan yang jika dilanggar ada sanksinya.
Menurut Pelealu, banyak hal-hal yang melanggar hukum yang dilakukan oleh anak-anak remaja yang masih usia sekolah.
"Paling banyak terjadi dewasa ini adalah penyalahgunaan narkoba, tawuran, penganiayaan, membawa senjata tajam seperti pisau badik dan panah wayer, percabulan, mengendarai sepeda motor tanpa SIM dan tidak mengenakan helm," katanya.
Ia menambahkan ada juga yang menjadi korban trafiking atau perdagangan orang serta memposting konten-konten berupa kata-kata, video ataupun gambar yang tidak layak di media sosial.
Ia meminta para pelajar tidak ada yang akan terlibat dalam hal-hal tersebut karena itu hanya akan merusak masa depan adik-adik.
"Adik-adik belajarlah dengan baik, belajarlah sekuat tenaga, buatlah orang tua dan guru bangga dengan prestasi adik-adik," katanya.
Wakil Kepala SMP Negeri 1 Manado Salmon Rosang mengatakan mengapresiasi dan berterimakasih kepada Tim Penyuluhan Hukum Kejati Sulut yang telah melaksanakan penyuluhan hukum di sekolah itu.
"Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini, serta berbangga mendapatkan kesempatan dikunjungi Tim JMS Kejati Sulut dan melaksanakan kegiatan penyuluhan hukum.
Kasi Penkum Kejati Sulut Yoni Mallaka, di Manado, Jumat, mengatakan JMS merupakan salah satu program unggulan Kejaksaan RI dalam rangka menciptakan anak-anak bangsa yang taat hukum sehingga kelak menjadi generasi penerus bangsa dan memiliki masa depan yang baik.
"Pelaksanaan penyuluhan di SMP Negeri 1 Manado merupakan sekolah kedua yang di kunjungi oleh Tim Penkum Kejati Sulut di tahun 2019," katanya.
Ia mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan hukum sejak dini kepada para siswa-siswi.
"Sehingga kelak mereka tidak akan terlibat dalam hal-hal yang melanggar hukum dan hal ini akan menjauhkan dari hukuman," katanya.
Kasi E pada Asintel Kejati Sulut Khathryna I. Pelealu, dalam pemaparannya mengatakan bahwa hukum itu dalam arti yang sederhana adalah aturan yang jika dilanggar ada sanksinya.
Menurut Pelealu, banyak hal-hal yang melanggar hukum yang dilakukan oleh anak-anak remaja yang masih usia sekolah.
"Paling banyak terjadi dewasa ini adalah penyalahgunaan narkoba, tawuran, penganiayaan, membawa senjata tajam seperti pisau badik dan panah wayer, percabulan, mengendarai sepeda motor tanpa SIM dan tidak mengenakan helm," katanya.
Ia menambahkan ada juga yang menjadi korban trafiking atau perdagangan orang serta memposting konten-konten berupa kata-kata, video ataupun gambar yang tidak layak di media sosial.
Ia meminta para pelajar tidak ada yang akan terlibat dalam hal-hal tersebut karena itu hanya akan merusak masa depan adik-adik.
"Adik-adik belajarlah dengan baik, belajarlah sekuat tenaga, buatlah orang tua dan guru bangga dengan prestasi adik-adik," katanya.
Wakil Kepala SMP Negeri 1 Manado Salmon Rosang mengatakan mengapresiasi dan berterimakasih kepada Tim Penyuluhan Hukum Kejati Sulut yang telah melaksanakan penyuluhan hukum di sekolah itu.
"Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini, serta berbangga mendapatkan kesempatan dikunjungi Tim JMS Kejati Sulut dan melaksanakan kegiatan penyuluhan hukum.