Tomohon (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Harold V Lolowang mengatakan, pemerintah daerah terus mengintensifkan program penyuluhan meningkatkan kwalitas kependudukan.
"Peningatan kwalitas kependudukan dilakukan melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga atau KKBPK," kata Lolowang di Tomohon, Sabtu.
Program KKBPK, lanjut dia, selain bermanfaat untuk kesehatan bagi ibu dan anak juga bermanfaat dari sisi ekonomi dan sosial budaya.
"Program ini mendekatkan ibu pada pelayanan kesehatan, mencegah kurang gizi pada anak, mengurangi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan kesempatan bermasyarakat," ujarnya.
Lolowang mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengoptimalisasi program KBPK yaitu dengan memberdayakan kader institusi masyarakat pedesaan (IMP) melalui peran pembina keluarga berencana desa (PPKBD) dan sub PPKBD.
Selain itu, menggiatkan kader kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Dia berharap, program KKBPK dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan peran tokoh formal dan tokoh nonformal.
"Peran mereka (tokoh formal dan nonformal) adalah menyampaikan 4T yaitu terlalu mudah menikah, terlalu sering melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak," tutup Lolowang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tomohon Sherly Bororing mengatakan, penyuluhan yang dilakukan menyasar masyarakat yang berada di "Kampung Keluarga Berencana" agar memiliki pemahaman program KKBPK.
"Peningatan kwalitas kependudukan dilakukan melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga atau KKBPK," kata Lolowang di Tomohon, Sabtu.
Program KKBPK, lanjut dia, selain bermanfaat untuk kesehatan bagi ibu dan anak juga bermanfaat dari sisi ekonomi dan sosial budaya.
"Program ini mendekatkan ibu pada pelayanan kesehatan, mencegah kurang gizi pada anak, mengurangi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan kesempatan bermasyarakat," ujarnya.
Lolowang mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengoptimalisasi program KBPK yaitu dengan memberdayakan kader institusi masyarakat pedesaan (IMP) melalui peran pembina keluarga berencana desa (PPKBD) dan sub PPKBD.
Selain itu, menggiatkan kader kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Dia berharap, program KKBPK dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan peran tokoh formal dan tokoh nonformal.
"Peran mereka (tokoh formal dan nonformal) adalah menyampaikan 4T yaitu terlalu mudah menikah, terlalu sering melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak," tutup Lolowang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tomohon Sherly Bororing mengatakan, penyuluhan yang dilakukan menyasar masyarakat yang berada di "Kampung Keluarga Berencana" agar memiliki pemahaman program KKBPK.