Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di luar Jawa meningkat 16,7 persen dari Rp73,5 triliun pada triwulan pertama 2018 menjadi Rp85,8 triliun pada triwulan pertama 2019.
Meski mengalami peningkatan, porsi realisasi investasi di Jawa masih tetap mendominasi dengan porsi 56 persen sebesar Rp109,3 triliun.
"Terjadi tren peningkatan investasi di luar Jawa, yang tumbuh sebesar 16,7 persen dibanding kuartal I 2018," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam paparan di Jakarta, Selasa.
Tom, sebagaimana ia kerap disapa, menjelaskan tren investasi di luar Jawa menguat disumbang oleh investasi di Indonesia bagian timur khususnya di sektor pertambangan dan industri logam.
"Pertambangan batubara, mineral, logam, smelter, semua lokasinya di Kalimantan dan Sulawesi," kata mantan menteri perdagangan itu.
Selain sektor pertambangan, sektor pariwisata di Indonesia bagian timur juga berpotensi untuk terus dikembangkan, terutama pariwisata bahari maupun wisata minat khusus yang dapat mendiversifikasi destinasi wisata di Indonesia.
Sepanjang triwulan pertama 2019, realisasi investasi tersebar berdasarkan lima lokasi teratas, yakni Jawa Barat (Rp34,3 triliun), DKI Jakarta (Rp24,7 triliun), Jawa Tengah (Rp21,4 triliun), Jawa Timur (Rp12,6 triliun) dan Banten (Rp12,5 triliun).
Sementara itu, lima besar sektor usaha yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta pertambangan.
Realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2019 mencapai Rp195,1 triliun, naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp185,3 triliun.
Capaian tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp87,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp107,9 triliun.
Pertumbuhan PMDN pada triwulan pertama 2019 meningkat 14,1 persen dari Rp76,4 triliun pada triwulan pertama 2018 menjadi Rp87,2 triliun. Sedangkan PMA turun 0,9 persen dibanding triwulan pertama 2018 sebesar Rp108,9 triliun menjadi Rp107,9 triliun pada triwulan pertama 2019.
Sepanjang triwulan pertama 2019, realisasi investasi sebesar Rp195,1 triliun berhasil menyerap 235.401 tenaga kerja Indonesia.
Meski mengalami peningkatan, porsi realisasi investasi di Jawa masih tetap mendominasi dengan porsi 56 persen sebesar Rp109,3 triliun.
"Terjadi tren peningkatan investasi di luar Jawa, yang tumbuh sebesar 16,7 persen dibanding kuartal I 2018," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam paparan di Jakarta, Selasa.
Tom, sebagaimana ia kerap disapa, menjelaskan tren investasi di luar Jawa menguat disumbang oleh investasi di Indonesia bagian timur khususnya di sektor pertambangan dan industri logam.
"Pertambangan batubara, mineral, logam, smelter, semua lokasinya di Kalimantan dan Sulawesi," kata mantan menteri perdagangan itu.
Selain sektor pertambangan, sektor pariwisata di Indonesia bagian timur juga berpotensi untuk terus dikembangkan, terutama pariwisata bahari maupun wisata minat khusus yang dapat mendiversifikasi destinasi wisata di Indonesia.
Sepanjang triwulan pertama 2019, realisasi investasi tersebar berdasarkan lima lokasi teratas, yakni Jawa Barat (Rp34,3 triliun), DKI Jakarta (Rp24,7 triliun), Jawa Tengah (Rp21,4 triliun), Jawa Timur (Rp12,6 triliun) dan Banten (Rp12,5 triliun).
Sementara itu, lima besar sektor usaha yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta pertambangan.
Realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2019 mencapai Rp195,1 triliun, naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp185,3 triliun.
Capaian tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp87,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp107,9 triliun.
Pertumbuhan PMDN pada triwulan pertama 2019 meningkat 14,1 persen dari Rp76,4 triliun pada triwulan pertama 2018 menjadi Rp87,2 triliun. Sedangkan PMA turun 0,9 persen dibanding triwulan pertama 2018 sebesar Rp108,9 triliun menjadi Rp107,9 triliun pada triwulan pertama 2019.
Sepanjang triwulan pertama 2019, realisasi investasi sebesar Rp195,1 triliun berhasil menyerap 235.401 tenaga kerja Indonesia.