Manado (ANTARA) - Hujan deras yang terus mengguyur Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara serta daerah sekitarnya, sejak Sabtu malam hingga Minggu, atau sekitar 20 jam, menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.

"Sejak Minggu siang, sampai sore ini sejumlah kelurahan di Kota Manado yang terjadi banjir yakni Kelurahan Mahawu, Ternate Tanjung, Sumompo, Paal Dua, Tuminting, Banjer, Komo Luar, Bitung Karangria, Bailang, Dendengan Luar, Karame, dan Tumumpa Dua diterjang banjir," Kata Kepala Bidang Kedaruratan dan  Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Jenny Bangonang, di Manado, Minggu. 

Dia mengatakan selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Paal Dua lingkungan VII yang menyebabkan rumah keluarga Sanger-Sandala rusak, namun tidak menyebabkan korban jiwa.  Sejumlah wilayah Manado dilanda banjir dan tanah longsor. (Lee) (1)
Dia mengakui memang sekarang hujan sudah mereda, tetapi ketinggian air belum juga surut, sehingga pihaknya sudah membantu masyarakat di wilayah-wilayah yang dilanda banjir untuk mengungsi ke tempat-tempat yang aman. 

Petugas lapangan, Lee Bawole, mengatakan saat ini BPBD bersama dinas sosial dipimpin kepala dinas Sammy Kaawoan, sedang melakukan pendataan terhadap para korban sehingga bisa mendapatkan bantuan tanggap darurat bencana. 

"Kami sedang berkeliling Manado, mendata para korban bencana, sehingga bantuan tanggap darurat bencana yang akan diberikan bisa tepat sasaran," katanya.  Sejumlah wilayah Manado dilanda banjir dan tanah longsor. (Ist/Lee) (1)
Sementara para kepala wilayah seperti camat dan lurah terus memantau situasi, untuk memastikan kondisi warga yang terkena bencana banjir dan tanah longsor, akibat hujan deras sejak kemarin siang itu. 

Lurah Tumumpa II, Joy Mananeke, mengatakan, sudah menginformasikan warganya yang berada di wilayah rawan menyingkir sementara dan mengungsi ke rumah keluarga terdekat yang aman, sehingga bisa menghindari korban jiwa. 

"Terutama warga yang tinggal di lereng bukit dan daerah aliran sungai, harus mengungsi sementara waktu supaya aman," katanya.   
Demikian juga dengan Lurah Paal Dua, I Gusti Sudarmaja, mengatakan, sejak Minggu sekitar pukul 11.00 Wita, air dari DAS Tondano sudah naik dan menyebabkan puluhan rumah kemasukan air sampai setinggi setengah atau satu meter, sehingga warga sudah diminta mengungsi.

"Bahkan di Paal Dua tepatnya di lingkungan VII sudah terjadi tanah longsor yang menyebabkan rusaknya  rumah warga namun tidak ada korban jiwa," katanya. 

Secara umum, Sudarmaja, mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan warga agar mengungsi sementara waktu, kalau membersihkan rumah, datang saja setelah air tidak naik tinggi. 
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024