Manado (ANTARA) - Pelaksanaan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) mewarnai pelaksanaan apel gelar pasukan Pengamanan Pemilu 2019, dilaksanakan Polda Sulawesi Utara (Sulut), di  Lapangan Sario, Manado, Jumat.

Pada simulasi itu antara lain menceritakan, saat pelaksanaan pemungutan suara pada salah sabuah TPS di Sario, terjadi aksi keributan dari sekelompok masyarakat.

Aksi yang telah menuju ke tindakan anarkis itu akhirnya dapat diamankan petugas  Kepolisian dan membawa pelaku provokator keributan tersebut.

Selanjutnya simulasi itu menceritakan aksi demo saat rapat pleno di Kantor KPU Manado, dengan massa yang datang dari berbagai tempat.

Upaya mediasi yang dilakukan  petugas kepolisian tidak diterima massa, yang terus melakukan aksi unjuk rasa.

Tindakan massapun semakin tidak terkendali dengan melakukan perlawanan  kepada petugas yang menjaga pengamanan.

Massa kemudian membakar ban bekas, dan melakukan pelemparan dengan berbagai barang yang dibawa kepada petugas pengamanan.

Akhirnya petugas dapat mengamankan para pedemo tersebut dan menangkap sejumlah para provokator.

Para aski demopun lalu pulang, namun diperjalanan massa melakukan aksi anarkis berupa penjarahaan dan perusakan bangunan.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian diturunkan untuk mengatasi aksi tersebut.

Petugas akhirnya menangkap para pelaku serta  mengamankan situasi dan para massa aksi demopun  pulang kembali.

Apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019 tersebut dipimpin bersama Kapolda Sulut, Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto dengan Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang.

Apel ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan di lapangan Sario Manado melibatkan sekitar 3.000 personel, baik Polri, TNI dan segenap unsur pendukung lainnya. 

Pada kegikatan yang dihadiri antara lain Gubernur Sulut, Olly Dondokambey,  Wali Kota Manado, GSV Lumentut dan unsur Forkopimda, Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto  membacakan amanat Menkopolhukam RI. ***2***

 

Pewarta : Jorie MR Darondo

Copyright © ANTARA 2024