Manado (ANTARA) - Pemerintah kota (pemkot) Manado, menjadikan jalan S. Parman, di kawasan Pecinan, Pinaesaan sebagai lokasi wisata kuliner malam atau Manado street food.
"Lokasi wisata kuliner tersebut, akan dibuka mulai dari samping rumah makan jantung hati atau Yit hien sampai ke ujung di perlimaan jalan S. Parman," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Manado, Abdiel Bajen, di Manado.
Abdiel mengatakan, lokasi tersebut dipilih, karena dinilai paling sesuai dengan keinginan para wisatawan, terutama asal Cina, yang ingin ada tempat kuliner malam yang bisa dikunjungi ketika tiba di Manado pada malam hari.
Untuk kata, Abdiel, pihaknya menggandeng ASITA Sulawesi Utara, yang mendukung ide Wali Kota Manado, Vicky Lumentut untuk membuat sebuah lokasi khusus kuliner malam, dan menyepakati kawasan Pecinan sebagai lokasinya.
"Lokasi tersebut akan dibuka pada 15 Maret nanti, dan akan ada 20 sampai 30 tenan buka, di malam hari, melayani para wisatawan maupun masyarakat umum, yang mau makan malam hari," katanya.
Nantinya, kata Abdiel, tempat itu akan buka sampai pagi subuh, sesuai permintaan orang yang datang, namun pagi harinya harus sudah bersih dan tidak ada lagi orang yang berdagang malam hari di situ.
Menu yang akan disajikan di tempat itu, kata Abdiel bervariasi, mulai dari oriental, western, sea food, minahasa food dan jenis lainnya, kecuali untuk makanan ekstrem belum dibolehkan karena harus melihat dulu minat wisatawan yang datang.
"Yang penting kita menyediakan dulu apa yang diperlukan wisatawan dulu, baru kemudian menyesuaikan jenis kuliner yang disediakan," katanya.
Menurut Abdiel, lokasi itu dipilih karena dinilai paling tepat dan sesuai dengan keinginan masyarakat dan paling mudah diatur, karena tidak perlu banyak rekayasa lalu lintas, sehingga tidak akan menyusahkan pengaturannya.***
"Lokasi wisata kuliner tersebut, akan dibuka mulai dari samping rumah makan jantung hati atau Yit hien sampai ke ujung di perlimaan jalan S. Parman," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Manado, Abdiel Bajen, di Manado.
Abdiel mengatakan, lokasi tersebut dipilih, karena dinilai paling sesuai dengan keinginan para wisatawan, terutama asal Cina, yang ingin ada tempat kuliner malam yang bisa dikunjungi ketika tiba di Manado pada malam hari.
Untuk kata, Abdiel, pihaknya menggandeng ASITA Sulawesi Utara, yang mendukung ide Wali Kota Manado, Vicky Lumentut untuk membuat sebuah lokasi khusus kuliner malam, dan menyepakati kawasan Pecinan sebagai lokasinya.
"Lokasi tersebut akan dibuka pada 15 Maret nanti, dan akan ada 20 sampai 30 tenan buka, di malam hari, melayani para wisatawan maupun masyarakat umum, yang mau makan malam hari," katanya.
Nantinya, kata Abdiel, tempat itu akan buka sampai pagi subuh, sesuai permintaan orang yang datang, namun pagi harinya harus sudah bersih dan tidak ada lagi orang yang berdagang malam hari di situ.
Menu yang akan disajikan di tempat itu, kata Abdiel bervariasi, mulai dari oriental, western, sea food, minahasa food dan jenis lainnya, kecuali untuk makanan ekstrem belum dibolehkan karena harus melihat dulu minat wisatawan yang datang.
"Yang penting kita menyediakan dulu apa yang diperlukan wisatawan dulu, baru kemudian menyesuaikan jenis kuliner yang disediakan," katanya.
Menurut Abdiel, lokasi itu dipilih karena dinilai paling tepat dan sesuai dengan keinginan masyarakat dan paling mudah diatur, karena tidak perlu banyak rekayasa lalu lintas, sehingga tidak akan menyusahkan pengaturannya.***