Manado (ANTARA) - Umat Hindu Dharma Manado, Rabu, menggelar berbagai prosesi, menyambut hari raya Nyepi tahun bara Caka 1941, di lapangan Sparta Tikala Manado.
"Sebenarnya prosesi sudah dimulai sejak Februari lalu, dimana kami menggelar berbagai acara seperti kerja bakti di taman berkat, donor darah dan lainnya," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Manado, Drs. Ida Bagus Ketut Alit, MPd, di sela-sela upacara Tawur Kesanga di lapangan sparta Tikala.
Ketut Alit mengatakan, mengatakan, prosesi sebenarnya sudah dimulai dengan pelaksanaan, upacara Melasti di taman berkat yang dihadiri seluruh umat Hindu Manado, di taman berkat, pada Minggu (3/3).
Prosesi menjelang hari raya Nyepi di lapangan Sparta Tikala. (IstIst/Al) (1)
Upacara Melasti katanya dilaksanakan dengan tujuan untuk membersihkan simbol simbol Tuhan Sang Hyang Widhi Wasa yang digunakan Daksina Lingga yaitu istana Tuhan Yang Maha Kuasa, kemudian memohon Tirta Amarta, atau air suci kehidupan.
"Karena kehidupan itu berasal dari samudera jadi air suci itu berada di tengah samudera, dan makna selanjutnya adalah menyucikan diri menyambut hari raya Nyepi, hilangkan. Pikiran tak baik, masuki Nyepi pikiran suci," katanya.
Untuk upacara tawur kesanga atau Buta Yadna, tujuan membayar atau mengembalikan, karena sudah setahun umat menikmati hasil bumi, maka sewajarnya kembalikan alam semesta supaya tetap lestari, petik tanam agar bumi seimbang.
Prosesi menjelang hari raya Nyepi di lapangan Sparta Tikala. (Jo) (1)
"Maksudnya, semuanya serba seimbang, antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dan alam lingkungan, supaya harmonis," katanya.
Setelah itu, katanya, umat Hindu masuk Nyepi, dimana umat Hindu melakukan catur Brata penyepian, yakni amati Geni tak menyalakan api atau lampu, kecuali orang tua sakit atau bayi dan kendalikan api nafsu.
"Jadi tak masak atau puasa selama 24 jam, amati karya tak kerja, amati Lelanguan, tak nikmati hiburan selalu introspeksi diri apa yang sudah dilakukan dan amati leluangayan tidak bepergian," katanya. ***
"Sebenarnya prosesi sudah dimulai sejak Februari lalu, dimana kami menggelar berbagai acara seperti kerja bakti di taman berkat, donor darah dan lainnya," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Manado, Drs. Ida Bagus Ketut Alit, MPd, di sela-sela upacara Tawur Kesanga di lapangan sparta Tikala.
Ketut Alit mengatakan, mengatakan, prosesi sebenarnya sudah dimulai dengan pelaksanaan, upacara Melasti di taman berkat yang dihadiri seluruh umat Hindu Manado, di taman berkat, pada Minggu (3/3).
Upacara Melasti katanya dilaksanakan dengan tujuan untuk membersihkan simbol simbol Tuhan Sang Hyang Widhi Wasa yang digunakan Daksina Lingga yaitu istana Tuhan Yang Maha Kuasa, kemudian memohon Tirta Amarta, atau air suci kehidupan.
"Karena kehidupan itu berasal dari samudera jadi air suci itu berada di tengah samudera, dan makna selanjutnya adalah menyucikan diri menyambut hari raya Nyepi, hilangkan. Pikiran tak baik, masuki Nyepi pikiran suci," katanya.
Untuk upacara tawur kesanga atau Buta Yadna, tujuan membayar atau mengembalikan, karena sudah setahun umat menikmati hasil bumi, maka sewajarnya kembalikan alam semesta supaya tetap lestari, petik tanam agar bumi seimbang.
"Maksudnya, semuanya serba seimbang, antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dan alam lingkungan, supaya harmonis," katanya.
Setelah itu, katanya, umat Hindu masuk Nyepi, dimana umat Hindu melakukan catur Brata penyepian, yakni amati Geni tak menyalakan api atau lampu, kecuali orang tua sakit atau bayi dan kendalikan api nafsu.
"Jadi tak masak atau puasa selama 24 jam, amati karya tak kerja, amati Lelanguan, tak nikmati hiburan selalu introspeksi diri apa yang sudah dilakukan dan amati leluangayan tidak bepergian," katanya. ***