Sitaro, (Antaranews Sulut) - Pemerintah kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kamis, mengevakuasi 132 jiwa penduduk dari pengungsian di Gereja Nazaret Batubulan dan Niambangeng ke Shelter di Desa Paseng, Siau Barat.  

"Warga dievakuasi lewat jalur darat dan tiba Kamis sore, di Desa Paseng dan menempati shelter yang disediakan pemerintah di wilayah tersebut," kata Bupati Sitaro, Evanglien Sasingen, SE, di Ondong. 

Dia mengatakan, para pengungsi tersebut sebelumnya sudah mengungsi di gereja dan balai desa, tetapi karena kondisi makin mengkhawatirkan sebab guguran lava, tidak kunjung berhenti di tempat itu, hingga ke laut, maka pemerintah memutuskan memindahkan warga ke lokasi lebih aman. 

Para pengungsi dievakuasi oleh tim dari BNPB, Tagana, BPBD Sitaro, Basarnas menggunakan 10 mobil yang hanya bisa diisi oleh delapan orang didampingi dua petugas tagana, sampai ke lokasi aman. 

"Para pengungsi praktis menempati lokasi yang aman, dan baru bisa kembali, jika keadaaan sudah dinyatakan aman," kata Sasingen. 

Dia berharap para pengungsi bisa lebih merasa nyaman kalau berada di Paseng, karena lebih aman dan tidak begitu khawatir terkena lava.

Gunung Karangetang Erupsi pada Sabtu (2/2) lalu dan memuntahkan lahar dan lava sampai ke laut, serta awan putih tebal hingga ketinggian sekitar 150 meter ke udara.

Akibat erupsi tersebut, akses jalan ke Desa Batubulan, terputus sebab jalan tertutup dengan bantuan dan lava yang berguguran dari kawah gunung Karangetang di Pualu Siau. ***
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B/Atwit Pramono/Miranti sahambangung

Copyright © ANTARA 2024