Manado, 1/2 (Antaranews Sulut) - PLN UP3 Manado melakukan pemadaman 321 gardu di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akibat bajir dan tanah longsor di daerah tersebut.

    "Kami melakukan ini karena melihat kondisi daerah yang curah hujan cukup tinggi, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa titik khususnya di Kota Manado," kata Manager UP3 Manado Kuswantono di Manado, Jumat.

    Kuswantono mengatakan sebanyak 321 gardu telah dipadamkan, dan menunggu kondisi membaik kemudian akan dipasang kembali secara bertahap.

    "Ini untuk menjaga jangan sampai masyarakat terkena tegangan listrik," jelasnya.

    Jumlah gardu yang dipadamkan akibat banjir dan longsor jumat 01 Februari 2019 yakni ULP manado selatan, padam penyulang section Gh M.18 sebanyak 90 gardu.

    Kemudian, katanya, di ULP Manado Utara, padam penyulang di SR.1 dan SR.6 dengan total gardu 218 Gardu dan lepas manual sebanyak 11 gardu. Dan ULP paniki ada 2 gardu padam.

    PLN akan terus memantau dan mengerahkan tim jika ada gangguan jaringan, apalagi dahan pohon yang patah.

    "Kami akan siap dan siaga untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan masyarakat," jelasnya.

    Juga, katanya, terus mengingatkan kepada petugas agar tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja.  

    Akibat Hujan deras yang mengguyur Manado sejak Jumat subuh, menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor pada beberapa titik di kota tersebut. 

    Menurut BPBD Manado, banjir di wilayah Tuminting, Bailang, Sumompo, Karangria, Tikala, Komo Dalam, Dendengan Dalam, Perkamil, Sario dan jalan-jalan raya di Manado.

    Selain banjir, katanya, tanah longsor sudah terjadi Sumompo lingkungan II, yang menimpa  Keluarga Tatengki-Logo, dimana akibat terjangan tanah,  dinding rumah hancur. 

    Pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan melakukan pendataan untuk memberikan bantuan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Tagana, Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan, dan Kelurahan untuk melakukan langkah cepat.***1***
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024