Manado, (Antaranews Sulut) - Hujan deras yang mengguyur Manado sejak Jumat subuh, menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik di daerah tersebut.
" Air sudah naik di wilayah Tuminting, Baialang, Sumompo, Karangria, Tikala, Komo Dalam, Dendengan Dalam, Perkamil, Sarip dan jalan-jalan raya di Manado, bahkan ada sekolah yang sudah kemasukan air," kata Kepala BPBD Manado, Max Tatahede, melalui Petugas lapangan, Lee Bawole, dari kawasan banjir di Tuminting.
Selain banjir katanya, tanah longsor sudah terjadi Sumompo lingkungan II, yang menimpa Keluarga Tatengki-Logo, dimana akibat terjangan tanah, dinding rumah hancur.
Bencana alam kembali terjadi, tanah longsor menimpa rumah di Sumompo. (Ist/Juf) (1)
Lee mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan melakukan pendataan untuk memberikan bantuan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Tagana, dinas sosial, pemerintah kecamatan, dan kelurahan untuk melakukan langkah cepat.
Sementara petugas Tagana, Jufry Almakawi mengatakan, saat ini pihaknya sudah ikut mendata dan segera turun membantu para korban, sambil tetap siaga.
"Bahkan kami sudah bersiaga untuk memastikan situasi dan kondisi supaya bisa melakukan langkah cepat dan tepat untuk menolong warga," katanya.
Bencana alam kembali terjadi, tanah longsor menimpa rumah di Sumompo. (Ist/Juf) (1)
Sementara sejumlah warga Manado, mengaku air sudah naik bahkan rumah, bahkan sekolah, seperti diakui oleh seorang guru SD 114 Manado, Ibu Lengkoan yang mengatakan air sudah masuk bahkan sampai ke ruang kelas.
Sementara warga Karangria, bernama Sandy Karoyo, mengatakan air sudah naik di jalan raya, dengan ketinggian sekitar setengah meter. ***
" Air sudah naik di wilayah Tuminting, Baialang, Sumompo, Karangria, Tikala, Komo Dalam, Dendengan Dalam, Perkamil, Sarip dan jalan-jalan raya di Manado, bahkan ada sekolah yang sudah kemasukan air," kata Kepala BPBD Manado, Max Tatahede, melalui Petugas lapangan, Lee Bawole, dari kawasan banjir di Tuminting.
Selain banjir katanya, tanah longsor sudah terjadi Sumompo lingkungan II, yang menimpa Keluarga Tatengki-Logo, dimana akibat terjangan tanah, dinding rumah hancur.
Lee mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan melakukan pendataan untuk memberikan bantuan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Tagana, dinas sosial, pemerintah kecamatan, dan kelurahan untuk melakukan langkah cepat.
Sementara petugas Tagana, Jufry Almakawi mengatakan, saat ini pihaknya sudah ikut mendata dan segera turun membantu para korban, sambil tetap siaga.
"Bahkan kami sudah bersiaga untuk memastikan situasi dan kondisi supaya bisa melakukan langkah cepat dan tepat untuk menolong warga," katanya.
Sementara sejumlah warga Manado, mengaku air sudah naik bahkan rumah, bahkan sekolah, seperti diakui oleh seorang guru SD 114 Manado, Ibu Lengkoan yang mengatakan air sudah masuk bahkan sampai ke ruang kelas.
Sementara warga Karangria, bernama Sandy Karoyo, mengatakan air sudah naik di jalan raya, dengan ketinggian sekitar setengah meter. ***