Manado, (Antaranews Sulut) - India makin meminati bungkil kopra di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Saat ini telah diekspor bungkil kopra ke India sebanyak 6.300 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 1.004 juta dolar Amerika Serikat," kata Kepala Disperindag Sulut Jenny Karouw di Manado, Rabu.

Dia mengatakan bungkil kopra dijadikan pakan ternak di India, tak heran bila permintaan negara tersebut terus berdatangan setiap bulannya.

Dia mengatakan, kebutuhan pasar India akan bungkil kopra cukup besar, dan ini mampu dibaca pengekspor daerah dengan melakukan pengiriman komoditas itu.

India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut, hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra, masih masuk kategori pasar baru.

"Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.

Ternyata bungkil kopra sangat diminati warga India, kendati banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan produk tersebut.

"Kebanyakan dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja, padahal mampu memberikan nilai cukup besar bagi petani kelapa maupun daerah," jelasnya.

Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa.

Ke depan, katanya, produk turunan kelapa asal Sulut semakin banyak dengan tujuan ekspor yang terus berkembang. Selain bungkil kopra, juga tepung kelapa tetap berperan sebagai komoditas ekspor unggulan.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024