Manado, (Antaranews Sulut) - Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan pada bulan November 2018.
"Wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan November 2018 sebanyak 5.735 orang atau menurun sebesar 31,26 persen dibanding bulan Oktober 2018 yang berjumlah 8.343 Orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Jumat.
Dia mengatakan dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya November 2017 sebanyak 6.433 Orang terhadap bulan November 2018 menurun sebesar 10,85 persen.
Perkembangan Wisatawan Mancanegara kumulatif sampai November 2018 mencapai 113.256 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama di Tahun 2017 yaitu 70.790 Orang.
Wisatawan Mancanegara yang datang didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 64.644 orang (80,98 persen), diikuti oleh Jerman 195 orang (3,40 persen), Singapura 132 orang (2,30 persen), Amerika 97 orang (1,69 persen), Inggris 82 orang (1,43 persen).
Kemudian, katanya, Perancis 58 orang (1,01 persen), Malaysia 50 orang (0,87 persen), Australia 44 orang (0,77 persen), Belanda 39 orang (0,68 persen), Jepang 31 orang (0,54 persen).
"Wisman yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan November 2018 sebanyak 5.735 orang atau menurun sebesar 31,26 persen dibanding bulan Oktober 2018 yang berjumlah 8.343 Orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Jumat.
Dia mengatakan dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya November 2017 sebanyak 6.433 Orang terhadap bulan November 2018 menurun sebesar 10,85 persen.
Perkembangan Wisatawan Mancanegara kumulatif sampai November 2018 mencapai 113.256 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama di Tahun 2017 yaitu 70.790 Orang.
Wisatawan Mancanegara yang datang didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 64.644 orang (80,98 persen), diikuti oleh Jerman 195 orang (3,40 persen), Singapura 132 orang (2,30 persen), Amerika 97 orang (1,69 persen), Inggris 82 orang (1,43 persen).
Kemudian, katanya, Perancis 58 orang (1,01 persen), Malaysia 50 orang (0,87 persen), Australia 44 orang (0,77 persen), Belanda 39 orang (0,68 persen), Jepang 31 orang (0,54 persen).