Manado, 16/12 (Antaranews Sulut) - Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang melakukan penyerahan simbol dan  Pelepasan Peleton Yuddha Wastu Pramuka Jaya, di Manado, Minggu.
     Tiopan Aritonang mengatakan Yuddha Wastu Pramuka merupakan simbol dari pasukan Infanteri TNI Angkatan Darat. 
      Sedangkan gerak jalan peleton beranting yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun, dalam rangka menyambut Hari Infanteri TNI AD.
      Prajurit yang mengikuti peleton beranting Yuddha Wastu Pramuka Jaya (foto:pendam) ((1l)) Tujuannya  untuk memelihara dan menumbuhkan kesadaran serta kebanggaan  terhadap  Korps  Infanteri  yang memiliki kemampuan mobilitas jalan kaki sebagai identitas serta ciri khas  prajurit Infanteri.  
        "Ciri khas prajurit Infanteri adalah jalan kaki, maka setiap tahun selalu diperingati peleton beranting dengan membawa simbol bendera Yudha Wastu Pramuka Jaya dengan berjalan kaki," kata Pangdam.
      Pangdam mengatakan, sebagai generasi penerus yang tidak merasakan secara langsung pahit dan getirnya perjuangan seperti yang dialami oleh para pendahulu bangsa, maka kegiatan Gerak Jalan ini adalah momen yang sangat baik bagi para Prajurit TNI AD untuk lebih menghayati perjuangan para pahlawan tersebut.
     "Antara lain dengan melestarikan  tradisi berjalan kaki bagi Prajurit Infanteri. Tumbuhkan rasa kebersamaan di antara para peserta dengan membuang jauh sikap egoisme dan fanatisme sempit yang berlebihan terhadap korps," katanya.
     Ia menambahkan jaga etika, sopan santun dan tata krama yang berlaku di kehidupan masyarakat setempat yang dilalui, serta jalin kemanunggalan dengan rakyat, baik di sepanjang rute gerak jalan maupun di daerah pergantian pasukan.
     Gerak jalan peleton beranting tersebut sebanyak sepuluh etape, di mulai dari Makodam dan melewati sejumlah tempat di Sulawesi Utara dan finis di Makodam.***2***

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024