Manado, 13/12 (Antaranews Sulut) - Kementerian Perdagangan (kemendag) RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) jelang Natal dan Tahun Baru 2019.

    "Kami melakukan ini untuk memastikan stok kebutuhan pokok tetap terjaga dan harga stabil," kata Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kementerian Perdagangan RI, Sutriono Edi yang didampingi Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Sri Nastiti saat melakukan sidak di Manado, Kamis.

    Dia mengatakan sejumlah harga berbagai kebutuhan pokok memang mengalami kenaikkan namun dirasa masih wajar, sehingga ketahanan stok akan tetap dijaga, agar mampu memenuhi permintaan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru.

    Ia menjelaskan meski mengalami peningkatan sedikit, namun masih terbilang stabil tetapi bapok dijual dengan harga bervariasi. Tentu saja untuk mendapatkan harga yang baik, pembeli harus pintar memilih dan menawar.

    "Harus diantisipasi agar jangan terjadi lonjakan harga. Perlu dilakukan koordinasi antar instansi terkait, sehingga bahan pokok tersedia cukup,” katanya.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, Jenny Karouw didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Hanny Wajong, kenaikan harga tidak signifikan. Namun pihaknya tetap akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

    "Kami akan melakukan koordinasi secepatnya,” ujarnya sambil menambahkan bahwa ada Satgas pangan yang melakukan pemantauan di pasar.

    Tidak ada permainan harga, katanya, karena Satgas rutin memantau untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan harga,” sebutnya.

    Harga beras Memberamo, Sultan, Serayu, Superwin hingga beras Bulog, dijual dengan harga bervariasi. Dari Rp10 ribu sampai 12,500 per kilogram (khusus untuk Superwin Kotamobagu).

    Menurut Ani Pangindaheng, salah satu pedagang beras, harga  terbilang masih terjangkau dan stabil.

    Untuk harga daging ayam broiler, dijual dengan harga bervariasi. Pasalnya, di pasar terdapat dua jenis daging ayam, yakni Surabaya Rp35 ribu per kilogram dan lokal Rp37-38 ribu per kilogram

    Daging ayam lokal memang lebih mahal, karena masih fresh. Beda dengan daging ayam asal Surabaya yang merupakan ayam beku yang disimpan dalam waktu lama,” ujar Obed dan Rizal sembari menambahkan bahwa menjelang Natal, permintaan pasar mengalami peningkatan hingga 100 persen.

    “Kalau hari-hari biasa, laku sampai 25 ekor. Tetapi pada perayaan Natal ini bisa 50 ekor per hari,” tukasnya.

    Komoditas bawang merah, mengalami kenaikan dari harga di kisaran Rp26-28 ribu menjadi Rp30-38 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih Rp20 ribu per kilogram.

    Tomat dijual Rp10 ribu per kilogram, telur ayam Rp1.900 sampai 2.000 per kilogram atau Rp53 ribu per baki isi 30 butir. Sedangkan gula pasir Rp 12 ribu per kilogram.

    “Harga telur naik dari Rp40 ribu menjadi Rp53 per baki,” ujarnya.

    Menariknya untuk harga rica atau cabai mengalami lonjakan cukup signifikan. Rica Surabaya dijual Rp30 ribu per kilogram dan rica Gorontalo Rp50 ribu per kilogram.***3***


 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024