Sangihe, 10/12 (ANTARA News) - Komandan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Kolonel Pelaut Donny Ariwibowo memastikan bahwa perairan laut di daerah perbatasan kepulauan tersebut dengan negara tetangga Filipina dalam kondisi aman, tidak ada gangguan keamanan.

"Sekarang dalam kondisi aman. Tetapi seberapa aman, itu relatif. Tetapi kami siap dari waktu ke waktu menjaga keamanan perbatasan," kata Danlantamal Tahuna Ariwibowo, sebagaimana dialog interaktif perbatasan kerja sama Pro.3, LPP RRI dan LKBN Antara, yang disiarkan secara nasional dari Tahuna, Sabtu (8/12).

Ariwibowo mengatakan berbicara keamanan itu adalah suatu rumah besar. Rumahnya keamanan dan pertahanan adalah tembok atau pagarnya, yang diadakan untuk menciptakan keamanan.

Dalam melakukan pengawasan keamanan di daerah perbatasan, kata Ariwibowo, bukan hanya dilakukan pihaknya tetapi juga kerja sama dan
Dialog interaktif tentang perbatasan disiarkan secara langsung dari RRI ke seluruh tanah air, berlangsung Sabtu (8/12) 
dengan aparat kepolisian dalam hal ini Polairud serta Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Keamanan laut di wilayah perbatasan Indonesia bukan hanya di Sangihe saja, tetapi juga dilakukan di seluruh daerah perbatasan di Indonesia, tujuannya menciptakan keamanan yang kondusif baik regional maupun global.

Guna peningkatan pengawasan perairan Indonesia termasuk di wilayah perbatasan dengan Filipina, TNI Angkatan Laut, Polairud dan Bakamla sering melakukan patroli terkoordinasi yang didahului latihan untuk meningkatkan taktik dan strategi pengawasan perbatasan.

Menjaga keamanan laut di wilayah kepulauan Sangihe, kata Ariwibowo, tidaklah mudah. Kendala cuaca yang sering berubah begitu cepat, merupakan tantangan tersendiri.

"Kondisi cuaca sering berubah cepat. Pada musim barat angin bertiup sangat kencang. Namun kami sudah melakukan antisipasi terlebih dahulu kemungkinan terjadinya perubahan yang cepat," kata Ariwibowo.
  Mahasiswa peserta Dialog interaktif tentang perbatasan disiarkan secara langsung dari RRI ke seluruh tanah air, berlangsung Sabtu (8/12) dari RRI Tahuna (1)
Ariwibowo mengatakan latihan terus menerus dilakukan guna mengoptimalkan alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada saat ini.

Guna peningkatan tugas pengawasan daerah perbatasan, kata Donny maka ke depan TNI akan membeli kapal fregat panjang 130 meter, dan ini juga akan menjadi transfer of teknologi (TOT) peralatan TNI.

Ariwibowo minta masyarakat juga berperan aktif dalam membantu TNI dan Polri dalam menjaga wilayah perbatasan agar tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024