Sitaro, (AntaranewsSulut) - Pemerintah kabupaten kepulauan (Pemkab) Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), melakukan koordinasi dengan PLN untuk memastikan pemenuhan kebutuhan listrik untuk Bandar Udara Siau dan layanan satu kali 24 jam di Pulau Biaro. 

Hal tersebut diakui Wakil Bupati Sitaro, Drs. John Palandung, didampingi Kepala Bappedan Dr. Agus Tonny Poputra, saat mengunjungi PLN Suluttenggo di bilangan Jalan Bethesda Manado.  

"Kami berkoordinasi dengan GM PLN Suluttenggo, Edison Sipahutar didampingi jajarannya," katanya. 

Dia mengatakan, koordinasi tersebut diharapkan akan ada pemenuhan permintaan sehingga akan meningkatkan kualitas maupun kuantitas usaha mikro di Indonesia khususnya di Kabupaten Kepulauan Sitaro, sebab ketersediaan listrik menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian di daerah, karena sangat dibutuhkan, apalagi di Siau akan ada bandara yang akan memerlukan listrik besar.

"Dalam dunia usaha baik mikro maupun makro daya listrik sangat dibutuhkan. Bayangkan saja saat bandara telah selesai lalu tidak ada aliran listrik, maka pengoperasian bandara tidak akan berjalan," ujarnya. 

Dia juga menambahkan Pulau Biaro juga sangat membutuhkan aliran listrik satu hari penuh, sebab banyak usaha yang dibuka di daerah tersebut.

"Sekarang ini usaha-usaha yang dibangun di Pulau Biaro membutuhkan listrik 1x24 jam, terutama di bidang perikanan karena hasil tangkapan nelayan harus disimpan dulu dalam cold storage, jika tidak ada aliran listrik 1x24 jam, otomatis ikannya akan cepat rusak," katanya.

Karena itulah, maka menurutnya, pihaknya menyampaikan hal tersebut kepada PLN untuk memastikan layanan prima kepada masyarakat, dan nantinya bisa mendapatkan tambahan daya untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro, secara umum. 

Dia mengatakan, listrik sendiri telah menjadi urat nadi masyarakat, utamanya para pelaku usaha, pelaku industri untuk keberlangsungan dunia usaha, dan saat ini masih banyak pelaku usaha menggunakan sekring dengan bantuan genset, itupun biaya operasionalnya sangat mahal dan kurang efisien dan tidak efektif.

"Jadi para pelaku usaha dan industri yang masih menggunakan genset bisa beralih ke listrik PLN, karena biayanya jauh lebih murah dan tingkat produksi dari pelaku usaha dan industri dapat meningkat dan maksimal," ujar mantan Asisten I Setdaprov Sulut ini.***
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B/Miranti Sahambangung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024