Manado, 6/11 (Antara) - Menabung merupakan salah satu kebiasaan yang wajib ditanamkan sejak dini. Mengapa? karena dengan menabung, anak-anak dengan sendirinya mulai belajar berhemat dan bertanggung jawab dalam memegang uang.

    Ada peribahasa yang mengatakan "Sedia payung sebelum hujan!" seperti halnya mengajarkan anak mulai menabung sejak usia dini, untuk masa depan anak itu sendiri.

    Selain berguna untuk simpanan masa depan, kebiasaan menabung juga bisa membentuk kepribadian anak. Termasuk sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif terhadap keluarga terutama anak-anak.

    Dengan mendidik dan mengenalkan anak cara mengelola keuangan yang baik, maka si kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih menghargai uang. Kebiasaan ini juga merupakan salah satu praktik penting untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.

    Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (Suluttenggo) Elyanus Pongsoda mengatakan pihaknya terus mendorong semua perbankan dan jasa keuangan lainnya, untuk mengedukasi dan mensosialisasikan budaya menabung kepada semua kalangan masyaraklat terlebih anak-anak.

    Kenapa menyasar anak-anak, karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia, yang harus ditata sejak kecil bagaimana berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.

    Harus pihaknya apresiasi, keterlibatan semua bank maupun nonbank dalam mensosialisasikan budaya menabung secara masif.

    Sehingga, kata Elyanus, target inklusi keuangan sebesar 75 persen secara nasional maupun daerah di tahun 2019 akan tercapai.

    Dan juga, katanya, literasi keuangan juga semakin meningkat, sehingga semakin sedikit masyarakat yang terjebak pada investasi bodong.

    Dan juga, katanya, OJK menggandeng perbankan untuk melakukan program Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel).

    Simpel yang merupakan singkatan dari Simpanan Pelajar, yaitu tabungan anak yang diciptakan khusus untuk kalangan pelajar. Tabungan diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklus keuangan untuk mendorong budaya menabung. Inklusi keuangan sendiri  adalah kemudahan akses untuk mendapatkan informasi mengenai keuangan. 

    Tabungan pelajar Simpel dicetuskan oleh pemerintah dan dijalankan oleh OJK. Produk tabungan pelajar Simpel memiliki beragam manfaat bagi untuk buah hati anda. Dengan membuka tabungan pelajar Simpel memberikan mereka pengalaman belajar untuk membangun budaya gemar menabung dan melatih mengelola keuangan mereka sendiri.

    PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) optimistis target Simpel bisa tercapai hingga akhir tahun 2018.

    Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry Dendeng mengatakan Tabungan Simpel mampu meningkatkan penghimpunan dana di BPD tersebut.

    Jeffry mengatakan hingga saat ini rekening Tabungan Simpel sudah mencapai 21.600 rekening dan sampai akhir tahun ditargetkan sebanyak 29.000 rekening.

    "Kami optimis target tersebut akan tercapai, sehingga beberapa kerja sama dengan pihak sekolah terus dilakukan," kata Jeffry.

    Jeffry mengatakan pertumbuhan Tabungan Simpel cukup tinggi, walaupun secara nominal tidak terlalu banyak, namun sumbangannya ke Dana Pihak ketiga (DPK) berdampak.

    Sehingga, DPK Bank SulutGo tumbuh signifikan khususnya pada dana murah atau Current account savings account (CASA).

    Jeffry mengatakan pada Juni 2017 DPK Bank Sulutgo mencapai Rp11,40 triliun atau naik dari Rp10,89 triliun di Juni 2016.

    "Memang untuk produk Simpel, kita tidak mengejar nominalnya, namun bagaimana mengedukasi kepada pelajar agar gemar menabung sejak masih usia dini," jelasnya.

    Karena tabungan ini khusus bagi pelajar atau siswa dari tingkat PAUD sampai dengan SMA, maka pihaknya menjemput bola ke sekolah-sekolah. 

    Dengan kemudahan setoran awal yang murah dan setoran selanjutnya yang ringan, Simpel dikemas untuk memberikan edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

    PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Manado mendorong peningkatan jumlah rekening Tabungan Simpanan pelajar (Simpel) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

    Pemimpin Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Manado Dionysius Adiyanto mengatakan akan terus mendorong agar semua siswa di Sulut bisa memiliki Tabungan Simpel.

    Dionysius menjelaskan Tabungan Simpel ini juga akan mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Kanwil Manado.

    Sampai saat ini, katanya, yakni posisi September 2018, khusus Tabungan Simpel sudah mencapai Rp115,25 miliar dengan jumlah rekening sebanyak 612.236.

    "Berarti sudah ratusan ribu siswa yang didatangi BRI untuk mendapatkan Tabungan Simpel," katanya.

    BRI kanwil Manado, katanya, membawahi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Maluku Utara. Penghimpunan dana paling besar yakni di Provinsi Sulut," jelasnya.

    Kepala Bukopin Cabang Manado Riza Novian melalui Manager Bisnis Personal Yusran Yunus mengatakan hal ini kami lakukan dengan mendatangi sekokah-sekolah baik di Kota Manado dan sekitarnya.

    Dia mengatakan selain memberikan produk tabungan Bank Bukopin sendiri, juga menjalankan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel).

    "Perkembangannya secara positif akan meningkat, sesuai namanya simpanan pelajar, tentu sasaranya adalah pelajar," kata Yusran.

    Yusran mengatakan Bank Bukopin berupaya mengedukasi anak-anak mengelolah keuangan dengan cara menabung, dan membudayakan menabung sejak usia dini.

    Head of Area Bank Mandiri Manado Tommy Leong mengatakan Bank Mandiri menggandeng sekolah-sekolah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk meningkatkan minat pelajar untuk menabung.

    "Saat ini "menabung" sudah sangat variatif, sehingga masyarakat juga bisa memilih model menabung yang diinginkan sesuai kebutuhannya," kata Tommy.

    Dia mengatakan saat ini, ada menabung dalam bentuk emas, saham, reksadana dan masih banyak lagi instrumen lainnya.  

    Tommy menjelaskan Mandiri group menyediakan semua produk tabungn dimaksud baik melalui Bank Mandiri sendiri maupun melalui anak perusahaan mandiri. 

    Jadi, katanya, hal ini perlu disosialisasikan dan digalakkan di sulut karena akan banyak manfaatnya.

    Khusus tabungan Simpel, katanya, merupakan salah satu produk yang dikhususkan untuk para pelajar, dimana salah satu tujuan Bank Mandiri agar para pelajar bisa mulai belajar menabung sekaligus menjadikan Mandiri sebagai "pilihan pertama" mereka (top of mind) apabila kelak mereka mulai bekerja ataupun berwirausaha nanti. 

    Sehingga, katanya, Bank Mandiri akan terus melakukan kerja sama dengan pihak sekolah.

    "Kami terus jemput bola, datang langsung ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi dan sosialisasi akan manfaat menabung sebagai salah satu instrumen investasi," katanya.

    Perkembangan Tabungan Simpel khususnya di Sulut lumayan menggembirakan karena salah satu yang menjadi fokus adalah di sektor education sehingga pihaknya banyak bekerja sama dengan beberapa sekolah maupun lembaga pendidikan non formal lainnya.

    Kepala Bank Banten Cabang Manado Sonya Tangkere mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi menabung kepada masyarakat di Provinsi Sulut.

    "Kami tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat agar gemar menabung," kata Sonya.

    Sonya mengatakan sejalan dengan target Otoritas Jasa keuangan (OJK) agar inklusi keuangan di Sulut bisa mencapai 75 persen di tahun 2019 nanti.

    Sehingga, katanya, melalui Bank Banten, semakin banyak masyarakat yang bisa terlayani dengan bisa menikmati fasilitas yang ada di Bank Banten seperti menabung.

    Dan, pihaknya berharap melalui Bank Banten, banyak masyarakat yang belum sadar akan keuntungan menabung, mau menyimpan dananya di bank dengan membuka rekening sehingga aman dan dapat menikmati keuntungan imbal hasil yang lebih baik.***3***

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024