Manado, (Antaranews Sulut) - "Country Director United Nations Development Programme" (UNDP) untuk Indonesia Christophe Bahuet mengatakan "The Archipelagic and Island States Forum" (AIS) memberikan kontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
    Forum AIS juga berkomitmen untuk membantu agar negara-negara pulau dan kepulauan yang rentan tidak luput dari SDG's itu.
    "Forum AIS akan fokus pada solusi pengembangan praktis dan membuka peluang baru bagi negara pulau dan kepulauan kecil yang rentan terhadap perubahan iklim  menemukan cara inovatif melindungi sumber daya laut sambil meningkatkan pendapatan mereka,” kata Bahuet di Manado, Kamis. 
    Bahuet dalam forum itu mengatakan,pembiayaan inovatif adalah dimensi penting dari inisiatif dan UNDP Indonesia yang akan membantu para anggota mengakses mekanisme baru seperti keuangan campuran, keuangan Syariah, dan obligasi hijau untuk proyek-proyek di bawah Forum AIS.
    Dengan naiknya permukaan laut akibat pemanasan global, negara-negara pulau dan kepulauan, khususnya yang kecil merupakan wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
    Delegasi dari 20 negara seperti Kuba, Pulau Comoro, Siprus, Fiji, Guinea Bissau, Indonesia, Jamaika, Madagaskar, Selandia Baru, Papua New Guinea, Saint Kitts dan Nevis, Sri Lanka, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Suriname, Timor Leste dan Inggris menghadiri Forum Menteri AIS.
    Pada forum itu, dimunculkan Deklarasi Manado di mana, anggota AIS setuju untuk memperkuat komitmen kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim, manajemen bencana. 
    Selanjutnya, bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi, sampah plastik di laut, tata kelola maritim serta mendorong pengembangan tata kelola kelautan.***4*** 
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Karel Alexander Polakitan
Copyright © ANTARA 2024