Manado, (Antaranews Sulut) - Tepat sebulan pasca gempa yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Masih terngiang di dalam benak betapa dahsyatnya bencana alam yang melanda Palu, Donggala dan sekitarnya.     Bangunan-bangunan roboh karena gempa, hancur diterjang tsunami, remuk ditelan bumi karena likuifasi. Begitupula kondisi infrastruktur kelistrikan yang sangat memprihatinkan, tidak sedikit orang yang memperkirakan bahwa Palu membutuhkan waktu yang lama untuk kembali normal.

Lebih dari 1.300 personil relawan PLN datang dari penjuru negeri, banyak yang ingin datang berjuang bersama, berusaha hingga tak kenal waktu agar listrik dapat kembali hadir ditengah masyarakat yang sedang berduka.     Dari mulai ahli pembangkitan, transmisi, hingga distribusi bersatu untuk kembalikan harapan, dengan wujudkan Palu terang, Donggala Terang, Sigi Terang dan Parigi Terang.

Keseriusan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menerangi kembali Palu, terjawab dengan kerja nyata. Pengabdian para pejuang kelistrikan, ‘begitu orang-orang bilang’ terasa nyata. 

Hanya dalam tiga hari PLN dapat mengoperasikan kembali PLTD Silae yang bergeser karena gempa. Dalam seminggu seluruh Gardu Induk kembali dapat beroperasi mensuplai Palu dan sekitarnya, 45 penyulang kelistrikan kembali mensuplai masyarakat. 
  PLN Suluttenggo merayakan Hari Listrik Nasional ke-73 di tahun 2018. (1)
Kekhawatiran masyarakat mulai berkurang, Kota yang sebelumnya gelap mencekam mulai kembali hidup. Warga mulai berjualan di pasar-pasar tradisional, roda perekonomian kembali berputar. Saat itu senyum mulai terlihat kembali, setidaknya mereka tidak lagi khawatir akan malam yang gulita. 

“Keberhasilan PLN tidaklah mudah, hal ini berkat adanya koordinasi  serta kerjasama yang baik antara internal PLN maupun pihak eksternal. Semuanya bersatu bahu-membahu dengan tujuan yang sama, yaitu agar Palu dan sekitarnya kembali terang. Terimakasih kepada seluruh pihak yang selalu memberikan dukungan yang menjadi motivasi bagi kami untuk terus berusaha melistriki Palu”, ujar General Manager PLN UIW Suluttenggo, Edison Sipahutar.

Bersama Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda, Edison tiba di Palu hari ke-2 pasca gempa pada Jumat (28/10). Dari mulai Palu gelap gulita  hingga saat ini tercatat PLN telah berhasil memulihkan 2.144 dari target 2.182 Gardu Distribusi yang akan dioperasikan. 

“Fokus kami saat ini adalah bagaimana agar listrik dapat menyala disetiap rumah-rumah pelanggan,” tambah Edison.
  PLN Suluttenggo merayakan Hari Listrik Nasional ke-73 di tahun 2018. (1)
Pada Rabu (24/10), pekan lalu, tim tanggap darurat PLN untuk Palu dan sekitarnya dibubarkan, Secara bertahap, para relawan PLN tersebut mulai kembali ke unit asal masing-masing, dimana selanjutnya pekerjaan di lapangan akan diambil alih secara penuh oleh PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo dan UIKL Sulawesi

Sedangkan untuk daerah-daerah yang masih terkendala dikarenakan akses jalan yang hancur, PLN hingga saat ini telah menyiapkan lebih dari 80 genset mobile sebagai solusi sementara memulihkan listrik di daerah tersebut hingga akses maupun infrastruktur pendukung lainnya di daerah tersebut selesai diperbaiki.

PLN Peduli korban bencana alam Sulteng

Tidak hanya memulihkan sistem kelistrikan, namun PLN juga berupaya untuk dapat hadir membantu kebutuhan para korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya.

Melalui program PLN Peduli (CSR PLN), PLN memberikan total bantuan senilai 4,518 Milyar yang didistribusikan ke berbagai daerah di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi. 

Bantuan tersebut meliputi Sembako senilai Rp1,18 miliar, Pakaian & Selimut senilai Rp1,09 miliar, Kebutuhan Kesehatan, senilai Rp780 juta, Alat Penerangan senilai Rp362,45 juta, kebutuhan logistik lainnya senilai Rp 466,50 juta, Pembuatan dapur umum senilai Rp300 juta, Tenda untuk pengungsi senilai Rp236,50 juta, dan air bersih senilaiRp97 juta.

Pemulihan psikis bagi para korban melalui trauma healing pun menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan PLN untuk membantu memulihkan kembali semangat para korban untuk bisa kembali bangkit dan beraktivitas seperti sedia kala.

“Kami terus berusaha hadir, bahkan ditengah kondisi bencana sekalipun, berjuang bersama menularkan energi optimisme kepada masyarakat agar Palu dan sekitarnya segera bangkit”, jelas Edison.
  PLN Suluttenggo merayakan Hari Listrik Nasional ke-73 di tahun 2018. (1)

Hari Listrik Nasional

Sehingga di Hari Listrik Nasional ke-73 tahun 2018 ini, PLN berkomitmen untuk terus nyata dalam berprestasi Terangi Indonesia sesuai dengan tema HLN tahun 2018.

Untuk tema peringatan HLN kali ini adalah Prestasi Nyata Terangi Indonesia. Tema ini menggambarkan apa yang telah PLN capai dalam beberapa waktu terakhir dalam tugas melistriki nusantara.

Dia menyampaikan sejatinya Hari Listrik Nasional bukan hanya peringatan bagi PLN saja tetapi semua insan yang berhubungan dengan listrik.

Hingga saat ini PLN terus berbenah dengan melakukan banyak perubahan untuk memahami keinginan pelanggan seperti layanan, kualitas listrik dan tarif. 

"Maka dengan dukungan berbagai fasilitas untuk kemudahan pelanggan,” ungkapnya.

Dalam HLN tahun 2018 di PLN Wilayah Suluttenggo, diserahkan juga CSR PLN UIW untuk Pemprov Sulut dan Pemkot Bitung berupa lima unit motor listrik.

Selain itu, katanya, diserahkan pula CSR untuk pertanian, sarana belajar berbasis TIK untuk SD Impres Kinilow Tomohon. Serta penghargaan kepada relawan PLN yang membantu pemulihan Palu, Sigi dan Donggala.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Assisten II Rudy Mokoginta mengapresiasi kerja nyata PLN Suluttenggo yang terus bersinergi dengan Pemprov Sulut.

Pemerintah berharap, dukungan PLN dalam bidang kelistrikan akan mampu mendorong perekonomian Sulut semakin tinggi lagi, dan pasti akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.***4*** PLN Suluttenggo merayakan Hari Listrik Nasional ke-73 di tahun 2018. (1)

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024