Manado, (Antaranews Sulut) - Klub otomotif Flying Indonesian, ikut memberikan bantuan bagi para korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, di Palu, Sigi dan Donggala, yang diserahkan melalui pemerintah kota Manado, yang diterima langsung oleh Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut, Senin sore, di lobi kantornya. 

     Penyerahan bantuan itu diapresiasi wali kota Lumentut, karena menunjukan jiwa sosial anggota komunitas otomotif itu, yang mau berbagi dan ikut merasakan penderitaan para korban bencana yang masih membutuhkan uluran tangan tersebut. 

     "Saya mengapresiasi tindakan Flying Indonesia, karena bukang cuma jago di urusan oto-oto (mobil), tapi punya jiwa sosial yang tinggi," kata GSVL sapaan akrab wali kota Manado itu, dalam dialek Manado, didampingi Kadis Sosial Sammy Kaawoan, Kasat Pol PP Xaverius Runtuwene.

     Dia mengatakan, hal tersebut menunjukan bahwa solidaritas dan rasa sepenanggungan masih tetap ada di antara para anggota klub tersebut. 
  
     Sekretaris David Kalalo, mengatakan, bantuan yang diberikan klub otomotif senior di Sulut ini berupa lima unit kompor gas dan regulator, 100 kg beras, puluhan selimut dan bed cover, peralatan masak dan peralatan mandi, pampers, gula, piring, garpu dan sendok serta lainnya. 
 
     Dia mengatakan, bantuan yang diberikan bersumber dari spontanitas anggota, tidak ada penggalangan dana di jalan atau sebagainya, kalau mau di total kurang lebih Rp10 juta yang kami kumpul, kemudian dibelanjakan barang-barang ini.

     Dia menjelaskan, Flying Indonesian kali ini lebih memilih memberikan bantuan berupa peralatan masak dan MCK ketimbang makanan, dengan satu alasan, yakni makanan dan minuman sudah sangat banyak di kirim ke Palu, sehingga memilih bantuan yang lain, meski ada juga beras yang kami berikan. 

     Sedangkan Ketua Flying Indonesian Jandry Kandores berterima kasih kepada Walikota Manado beserta sejumlah pejabat yang telah menerima bantuan tersebut. 

     "Terima kasih untuk pak wali yang sudah meluangkan waktu untuk menerima bantuan dari Flying Indonesian," tukas Kandores.*** 
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024