Tomohon, (Antaranews Sulut) - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan kapasitas kader pos pelayanan terpadu (posyandu) agar derajat kesehatan di daerah berpenduduk lebih dari 100 ribu jiwa itu kian baik.

"Arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMB) bidang Kesehatan tahun 2015-2019 adalah meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan," ujar Wali Kota Jimmy F Eman di Tomohon, Sabtu.

Derajat kesehatan dan gizi masyarakat itu menyentuh tingkat individu, keluarga dan masyarakat.

Karena itu, lanjut Wali Kota, ia mendukung program Indonesia Sehat dengan penguatan pada upaya kesehatan dasar yang berkualitas.

Hal itu perlu dilakukan melalui upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

"Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan posyandu di dalamnya adalah bagaimana meningkatkan kapasitas para kader kesehatan posyandu," ujarnya.?

Posyandu, kata Wali Kota periode kedua itu, adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

UKBM ini masih menjadi sarana penting membantu menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita yang pelaksanaannya oleh, dari dan bersama masyarakat, ujarnya.

Wali Kota menyebutkan, sebagaimana data Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon, tahun 2017 jumlah posyandu aktif sebanyak 69 Posyandu yang tersebar di 44 Kelurahan.

Sementara jumlah kader aktif yang di tetapkan dengan SK Walikota Tomohon No 104 tahun 2018 sebanyak 440 orang.

"Selain terus meningkatkan kapasitas kader, pemerintah kota juga akan meningkatkan honorarium kader sebesar 50 persen di tahun 2019 mendatang," katanya.

Kenaikan kesejahteraan itu, kata dia, membuktikan Pemerintah Kota Tomohon menghargai pelayanan para kader kesehatan yang dilakukan selama ini.



(K011).

(T.K011/B/A035/C/A035) 13-10-2018 16:04:58

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024