Manado, 10/10 (Antara) - Majelis Rakyat Papua (MRP) mempelajari kerukunan masyarakat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang hidup di tengah keberagaman, kata Kepala Bappeda Sulut, Ricky Toemandoek mewakili Gubernur Olly Dondokambey.

"Komitmen pemerintah daerah memupuk semangat persatuan serta sinergitas kerja dengan berbagai pemangku kepentingan pembangunan bangsa mewujudkan stabilitas daerah," ujarnya di Manado, Rabu.

MRP, tambah dia adalah poin penting dalam mengimplementasikan urusan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan serta kunci keberhasilan pembangunan daerah.

Pemerintah provinsi berharap kunjungan kerja ini dapat meningkatkan sinergitas kerja sekaligus saling berbagi masukan positif.

Ia menjelaskan Provinsi Sulut memiliki 15 daerah otonom yang terdiri dari 11 kabupaten dan empat kota dengan jumlah penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa.

"Masyarakat Sulut hidup rukun dan damai dalam kemajemukan baik dari sisi etnis, religi, budaya dan adat istiadat. Realitas keberagaman ini disyukuri sebagai anugerah sehingga masyarakat dapat hidup dalam suasana persaudaraan, rukun dan damai," jelasnya.

Menurut Ricky, ada filosofi yang membingkai keberagaman itu yaitu "Si Tou Timou Tumou Tou" (manusia hidup untuk menghidupi manusia lainnya).

Filosofi ini telah membentuk masyarakat saling menghargai dan menghormati, sehingga benih persatuan dan kesatuan tertanam dan bertumbuh subur, serta semakin memperkuat stabilitas daerah menjadi lebih aman dan kondusif.

Perilaku hidup masyarakat ini, lanjut dia telah menjadikan roda pemerintahan dan pembangunan di Sulut berjalan dinamis sehingga menjadi kebanggaan sekaligus tantangan untuk terus berupaya memaksimalkan pembangunan.

"Ini semua dalam rangka menuju tercapainya visi berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya serta menjadikan Sulut sebagai salah satu pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia," ujarnya.

Ketua Tim Pokja Agama MRP Yoel Luiz Mulait mengapresiasi perhatian dari Pemprov Sulut sekaligus menjelaskan tujuan kunker tersebut.

"Kami berterima kasih karena sudah diterima dengan baik di Sulawesi Utara. Kunjungan MRP ini adalah untuk mempelajari kerukunan di Sulut. Di Papua hanya ada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) tetapi di sini selain FKUB juga ada BKSUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama)," ujarnya.

(K011).

(T.K011/B/H014/C/H014) 10-10-2018 15:23:52

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024