Manado, (Antaranews Sulut) - Masyarakat Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) peduli dengan korban bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"merupakan kepedulian masyarakat di Kecamatan Kakas Barat, dan ikut sepenanggungan dengan mereka yang terkena bencana di Sulteng," kata Camat Kakas Barat Jeffry Tangkulung di Manado, Rabu.

Jeffry mengatakan semua desa di Kecamatan Kakas Barat ikut memberikan sumbangan baik dana, makanan instans, bahan pangan, air mineral dan pakaian layak pakai.

Dari 10 desa yang memberikan sumbangan yakni desa Wasian, Paso, Tountimomor, Totolan, Panasen, Kalawiran, Touliang, Simbel, Wailang, Bukittinggi ada sebanyak 102 karung pakaian layak pakai, ribuan kilogram beras, puluhan dos mie instan dan air mineral, puluhan liter minyak goreng dan tepung terigu, ratusan kilogram gula pasir serta uang tunai sebesar Rp9,34 juta.

"Kami ikut sepenanggungan, karena duka Palu juga duka Bangsa Indonesia," ujarnya.

Dia mengatakan bantuan ini akan dikumpulkan bersama-sama di Kabupaten Minahasa untuk langsung dibawa ke Provinsi Sulteng.

Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB, gempa pertama kali mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Akibat gempa itu, satu orang meninggal dunia, 10 orang luka, dan puluhan rumah di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala rusak.

Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 kilometer di jalur sesar Palu-Koro.

Gempa tersebut tergolong dangkal dan berpotensi tsunami. Gempa yang dangkal diakibatkan jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring.

Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu hingga Selasa (9/10) pukul 08.54 Wita mencapai 2.002 orang.

Berdasarkan data, korban dikuburkan secara massal dan sebagian oleh keluarga masing-masing. Sebanyak 864 jenazah dikuburkan massal di Paboya, 35 jenazah di Pantoloan, dan 35 jenazah di Donggala. Adapun pemakaman oleh keluarga sebanyak 1.068 jenazah.

Korban luka-luka berdasarkan data 4.084 orang, rinciannya di Kota Palu 1.549 orang, Sigi 785 orang, dan Donggala 1.750 orang. Korban hilang di Palu dan Donggala 671 orang, sedangkan kerusakan rumah 67.310 unit, dan jumlah pengungsi 74.044 orang.



(T.KR-NCY/B/H014/H014) 10-10-2018 15:23:46

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024